Jakarta (ANTARA) - Pemerintah saat ini berusaha meningkatkan rasio dan menurunkan disparitas internetifikasi di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"COVID-19 memberikan challenge luas bagi Kementerian Kominfo untuk memastikan ketersediaan infrastruktur TIK di-deploy secara memadai baik dari rasio internetifikasi maupun dipasritas internet antarwilayah," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, saat Rapat Koordinasi Dukungan Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi di Wilayah Pariwisata Super Prioritas Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam keterangan pers, Jumat malam.
Hasil pemantauan quality of service (QoS) cakupan layanan internet di Indonesia yang dilakukan Kementerian Kominfo dan operator seluler, dari 83 ribu lebih desa dan kelurahan di Indonesia masih terdapat 12 ribu desa dan kelurahan yang belum tersedia layanan sinyal 4G.
Indonesia saat ini memiliki blank spot, atau titik yang belum terjangkau internet, sebanyak 9.113 titik. NTT memiliki 645 desa dan kelurahan yang menjadi blankspot sinyal 4G.
Sebanyak 542 desa dan kelurahan akan menjadi wilayah kerja Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) karena merupakan wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T).
Sementara 103 lainnya akan mnejadi kewajiban operator seluler.
Percepatan pembangunan infrastruktur TIK di Manggarai Barat, menurut Menteri Kominfo, dilakukan untuk mendukung realisasi Labuan Bajo sebagai salah satu dari Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Yang sekaligus akan menjadi tuan rumah bagi pagelaran internasional, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023,” kata Johnny.
Kawasan Manggarai barat ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas, dibangun berdasarkan komunitas agar masyarakat bisa ambil bagian dalam pengembangan wisata di kawasan tersebut.
Kominfo menargetkan membangun 121 lokasi BTS USO 4G di NTT.
BAKTI akan membangun 421 BTS baru tahun depan, total akan ada 542 BTS yang tersebar di 16 kabupaten kota.
"Dari total 7.652 titik Internet cepat yang dibangun oleh BLU BAKTI, 852 titik berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. 538 titik diantaranya dimanfaatkan untuk sektor pendidikan, sedangkan sisanya dimanfaatkan untuk kantor pemerintahan, pelayanan kesehatan, pusat kegiatan masyarakat, dan sebagainya," kata Direktur Utama BAKTI, Anang Latif, pada acara yang sama.
Berita Terkait
Pemprov Papua sediakan Videotron tiga Kabupaten
Minggu, 28 April 2024 16:18
Pemkab Jayapura: Perempuan Papua perlu pelatihan UMKM berbasis digitalisasi
Minggu, 21 April 2024 19:06
Pemkab Jayapura minta siswa SD hingga SMA gunakan gawai secara positif
Senin, 19 Februari 2024 11:49
Pemkab Jayapura harap OAP manfaatkan internet promosikan produk UMKM
Sabtu, 17 Februari 2024 23:12
Diskominfo Papua siapkan layanan internet VSAT pendidikan di Biak
Minggu, 11 Februari 2024 17:51
Pemprov Papua: Palapa ring timur hadir integrasikan hingga ke 3T
Jumat, 12 Januari 2024 12:20
Diskominfo Papua imbau ASN waspadai pinjaman online ilegal
Selasa, 2 Januari 2024 14:26
Dewan Pers: Media massa merupakan bisnis kepercayaan
Senin, 18 Desember 2023 17:44