Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) membangun rumah sakit (RS) lapangan di kawasan RSU UMM untuk menangani pasien COVID-19.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti melakukan peninjauan terakhir (final) di lokasi RS Lapangan untuk pasien COVID-19 yang akan dibangun di kawasan RSU UMM, Sabtu.
Rektor UMM Dr Fauzan mengatakan pembangunan RS Lapangan ini merupakan kerja sama antara UMM, Kementerian PUPR dan BNPP.
"RS tersebut mulai dibangun bulan depan," kata Fauzan di sela mendampingi Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR yang meninjau lokasi RS Lapangan di kawasan RSU UMM.
Menurut Fauzan, kunjungan Dirjen Cipta Karya tersebut merupakan kunjungan final sebelum pembangunan yang dilaksanakan pada Maret 2021. RS ini akan di bangun di atas lahan 6.000 meter persegi.
"RS Lapangan ini nanti mampu memuat 80-90 tempat tidur. Insyaallah pada bulan April RS ini sudah bisa dioperasikan," kata Fauzan.
Sementara itu, Direktur RSU UMM, Prof Dr Djoni Djunaedi mengatakan RS lapangan ini akan memiliki fasilitas lengkap, seperti ruang rawat inap, Unit Gawat Darurat (UGD), ruang rontgen, ruang infeksius, Intensive Care Unit (ICU) ventilator dan nonventilator, ruang bersalin dan ruang anak, serta incinerator (pembakar sampah ramah lingkungan).
“Kami sangat membutuhkan incinerator untuk mengolah sampah medis. Jumlah RS yang memiliki incinerator sendiri juga sangat minim di Jawa Timur. Selama ini dalam pengolahan sampah medis, kami menggandeng pihak ketiga. Karena itu, pembangunan ruang incinerator di RS Lapangan ini akan sangat membantu,” kata Djoni.
Lebih lanjut, Djoni menyampaikan harapannya sebelum bulan Ramadhan tahun ini, pembangunan RS Lapangan telah rampung dikerjakan. Jangka panjangnya, ketika pandemi COVID-19 sudah mereda, RS ini akan dialihfungsikan untuk perawatan penyakit lain seperti HIV.
“Jadi ini akan menjadi pusat penyakit infeksi yang ada di Jatim, khususnya Malang dan ini menjadi rumah sakit yang tersendiri," ucapnya.
Pelaksanaan pembangunan RS lapangan dimulai pekan depan dan hanya diberi waktu 40 hari. Pembangunan RS akan dikebut sebelum puasa.
"Untuk peralatan akan dibantu oleh USAID, khusus yang terinfeksi. Kita sudah minta pembangunan ini sejak enam bulan lalu. Kita harus waspada jika sewaktu-waktu angka COVID-19 melonjak lagi 'second attack'," pungkasnya.
Berita Terkait
UMM produksi "safety chamber" kurangi risiko dokter tertular virus COVID-19
Minggu, 29 Maret 2020 13:48
UMM meraih predikat kampus bintang tiga dunia
Sabtu, 26 Juni 2021 17:07
UMM terima dana hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka Rp8,1 miliar
Minggu, 13 Juni 2021 15:40
UMM ajukan lagi tuan rumah Kontes Kapal Cepat Tidak Berawak Nasional
Minggu, 8 November 2020 15:12
BNPT gandeng UMM cegah terorisme dan radikalisme di lingkungan kampus
Selasa, 28 Juli 2020 19:56
UMM bagikan ribuan paket sembako untuk mahasiswa dan warga sekitar terdampak COVID-19
Sabtu, 25 April 2020 13:28
Empat pejabat Kementerian PUPR didakwa terima suap dan gratifikasi
Rabu, 15 Mei 2019 18:23
Dirjen Cipta Karya: PLBN merupakan embrio ekonomi perbatasan
Minggu, 7 Januari 2018 12:22