Jayapura (ANTARA) - Pelaku industri perhotelan Jayapura mengklaim tingkat hunian (okupansi) masih berada di kisaran 20-25 persen menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah.
General Manager Hotel Mercure Jayapura T. Ben Alhajj di Jayapura, Jumat, mengatakan okupansi yang stagnan ini dikarenakan isu larangan mudik dari Pemerintah Pusat.
"Jadi tamu yang tadinya hendak berlibur atau travelling akhirnya menahan diri dan diam di rumah," katanya.
Menurut Ben, kini alasan pandemi COVID-19 sudah tidak terlalu berdampak karena masyarakat telah semakin disiplin protokol kesehatan.
"Selain itu, vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah baik pusat dan daerah melalui dinas terkait juga semakin memperkuat kepercayaan masyarakat dalam beraktifitas," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk itu pihaknya telah menyediakan berbagai promo menjelang Ramadhan bagi para tamu yang hendak menginap di Hotel Mercure Jayapura.
"Misalnya saja promo Ramadhan Samawa yang menyediakan lebih dari 100 jenis makanan untuk berbuka puasa dengan aturan 'All you can eat' mulai dari harga Rp150 rb per orang hingga Rp2,6 juta per 20 orang," katanya lagi.
Dia menambahkan dalam promo jelang Ramadhan ini, pihaknya mendatangkan banyak menu lokal dari berbagai tempat di Indonesia yang diolah dengan kearifan lokal misalnya martabak kari Palembang sebagai menu unggulan.
Berita Terkait
Bappenda Jayapura sebut pajak air tanah diterapkan ke hotel
Rabu, 24 April 2024 9:29
PHRI Papua: Kegiatan nasional tingkatkan okupansi hotel
Selasa, 6 Februari 2024 18:26
PT Pelindo-Pelni siapkan KM Sinabung sebagai hotel apung STC Biak
Selasa, 14 November 2023 10:26
Pemkab Biak: Hotel mulai banyak dipesan menjelang Sail Teluk Cenderawasih
Minggu, 12 November 2023 12:22
PHRI dorong hotel di Kabupaten Jayapura berdayakan anak asli Papua
Senin, 25 September 2023 6:36
Pelindo siapkan kapal hotel terapung melayani ajang STC Biak 2023
Senin, 18 September 2023 14:22
Pemkab Biak Numfor sebut kamar hotel sudah terpesan penuh tamu STC 2023
Rabu, 23 Agustus 2023 22:27
BPS: Okupansi hotel berbintang di Papua Juni 2023 mencapai 33,06 persen
Rabu, 2 Agustus 2023 2:47