Jakarta (ANTARA) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) melihat penggunaan satelit sebagai salah satu solusi untuk pemerataan akses internet di Tanah Air.
"Karena letak geografis Indonesia, tidak bisa dihindari penggunaan satelit," kata Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo, Bambang Nugroho, saat acara virtual, Selasa (22/6).
Keadaan geografis Indonesia, yang merupakan negara kepulauan dan banyak perbukitan membuat tidak semua titik bisa dijangkau jaringan telekomunikasi berbasis kabel serat optik.
Jika mengandalkan kabel serat optik, konstruksi cukup sulit untuk sejumlah wilayah serta membutuhkan biaya yang sangat tinggi.
Pemerintah sedang mengupayakan satelit multifungsi SATRIA-1 berkapasitas 150GB per detik, yang menurut jadwal, bisa beroperasi pada akhir tahun 2023.
BAKTI mengutip riset IIGF Institute tahun 2019 tentang dampak ekonomi satelit multifungsi ini di empat sektor.
Dengan asumsi peningkatan jaringan internet di titik yang belum terkoneksi sebesar 3 persen per tahun, SATRIA-1 menjanjikan penghematan biaya internet sebesar Rp29 triliun selama 15 tahun.
Sementara dari sektor e-government, diperkirakan akan ada penghematan sekitar Rp4 triliun dari penggunaan anggaran pemerintah.
Sektor e-education ditaksir juga akan efisien ketika menggunakan satelit ini, transformasi UN berbasis kertas menjadi UNBK, rata-rata penghematan diperkirakan di kisaran Rp3.000.000 per sekolah per tahun, dengan tingkat inflasi.
Dalam 15 tahun, penghematan di sektor e-education selama 15 tahun mencapai Rp59 miliar.
Efisiensi juga akan terjadi di penggunaan e-healthcare, memberikan penghematan sekitar Rp59,3 miliar selama 15 tahun.
Pembangunan satelit SATRIA-1 saat ini sudah masuk tahap konstruksi, yang masih akan terus berlangsung hingga 2023 mendatang.
Satelit SATRIA-1 akan menyediakan internet di 150.000 titik layanan publik, yang saat ini belum tersedia akses atau belum memiliki sambungan internet yang memadai.
150.000 titik tersebut terdiri dari sekolah dan pesantren (93.900 titik), pemerintah daerah (47.900), fasilitas kesehatan (3.700), Polsek (3.900) dan kementerian maupun lembaga lainnya (600).
Indonesia memiliki total 501.112 titik layanan publik, saat ini total yang terlayani internet dengan baik baru mencapai 351.112 titik.
Berita Terkait
Satria-1 menyalakan koneksi Internet daerah 3T Papua
Selasa, 20 Juni 2023 19:04
Pemprov Papua: Satelit SATRIA 1 membantu percepat internet di daerah 3T
Senin, 19 Juni 2023 13:47
Gernas BBI Papua sasar UMKM penggerak ekonomi digital
Rabu, 24 Agustus 2022 3:55
Indonesia dan Inggris bahas pembangunan dua satelit HTS
Sabtu, 12 Maret 2022 2:47
Menko Polhukam Mahfud MD arahkan kasus Proyek Satelit Kemhan ke ranah hukum
Minggu, 16 Januari 2022 15:35
Satelit "kayu" pertama diluncurkan di Jepang pada 2023
Minggu, 2 Januari 2022 7:06
Teknologi canggih sepanjang 2021, metaverse sampai wisata keluar angkasa
Kamis, 23 Desember 2021 7:40
Kominfo siapkan internet satelit di posko gunung Semeru
Rabu, 8 Desember 2021 12:26