Pemerintah Provinsi Papua menyebutkan dengan peluncuran Satelit SATRIA 1 pada pukul 07:21 WIT diharapkan dapat membantu percepatan akses internet di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Kepala Bidang Teknologi Informatika Diskominfo Provinsi Papua Thomas Sibi di Jayapura, Senin, mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi karena memberikan manfaat besar bagi daerah-daerah 3T.
"Kami sangat memberikan apresiasi karena sesuai dengan target peluncuran. Dengan begitu program pemerintah ke depannya bisa cepat terealisasi," katanya
Menurut Thomas, Papua ada delapan Kabupaten satu kota yang belum sama sekali memiliki akses internet, yakni Kabupaten Mamberamo Raya. Sedangkan daerah lainnya terkendala "blank spot", sehingga diharapkan adanya Satelit SATRIA 1 dapat mempermudah layanan internet.
Sementara itu, Kepala Divisi Layanan Telekomunikasi dan Informasi Badan Usaha 1 Bakti Kominfo Ade Dimijanty mengatakan setelah meluncur dari langit Florida, Satelit Satria-1 langsung menuju orbit 146 derajat BT atau berada di atas langit Papua. Diperkirakan satelit tersebut akan berada posisinya pada November 2023.
"Satelit memiliki kapasitas 150 Gbps dan akan diprioritaskan untuk layanan publik, seperti sektor pendidikan, kesehatan, dan lainnya," katanya.
Menurut Ade, SATRIA-1 ditargetkan mulai melayani kebutuhan akses internet cepat untuk titik layanan publik pada awal tahun 2024 karena setelah peluncuran ada beberapa fase sebelum siap beroperasi.
Dia menjelaskan sebanyak 11 stasiun bumi yang menggelar nonton bareng peluncuran SATRIA-1. Khusus di Tanah Papua berlangsung di tiga daerah.
"Di antaranya di Stasiun Bumi Kota Jayapura Papua, Kabupaten Mimika Papua Tengah dan Manokwari Papua Barat. Sekali lagi kami harapkan SATRIA-1 bisa memberikan manfaat bagi masyarakat," katanya.