Kedeputian Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) Kemenko Polhukam melaksanakan Rapat Koordinasi dalam rangka Persiapan Pengamanan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2021, di Papua.
"Ini penting dikoordinasikan dan disinkronkan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Kami berharap dalam persiapan pengamanan Peparnas ke XVI secara teknis dapat dilaksanakan koordinasi dan kolaborasi secara langsung di lapangan," kata Asisten Deputi Bidang Koordinasi Penanganan Kejahatan Konvensional dan Kejahatan terhadap Kekayaan Negara, Brigjen Pol. Asep Jenal di Jayapura, Selasa, seperti dikutip dalam siaran persnya.
Menurut dia, ada sejumlah permasalahan yang harus diselesaikan sebelum acara pembukaan Peparnas XVI di Stadion Mandala Kota Jayapura, di antaranya upaya pencegahan dan penerapan protokol kesehatan COVID-19.
Kemudian, proyeksi kerawanan, rencana operasi pengamanan, dan penanganan permasalahan di beberapa lokasi venue pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Peparnas XVI tahun 2021 dapat diselesaikan dengan baik.
Sekretaris Deputi Bidkor Kamtibmas Kemenko Polhukam Brigjen Pol Hadi Gunawan menuturkan, Inpres Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Dukungan Penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI 2021 di Provinsi Papua, menginstruksikan kepada Menko Polhukam untuk melaksanakan koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian atas pemetaan risiko gangguan politik dan keamanan pada penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI tahun 2021 di Papua.
Selain itu, mengkoordinasikan percepatan penyelesaian masalah pertanahan di lokasi pembangunan venue penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI tahun 2021 di Papua.
"Terkait dengan pemetaan potensi konflik pada saat PON dan Peparnas, ini yang kami laporkan setiap hari. Dari laporan PON dari sisi COVID-19 itu kecil, mudah-mudahan di Papernas akan semakin kecil sehingga setiap cabor menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Hadi.
Sementara itu, Karo Ops Polda Papua Kombes Pol Tri Atmodjo Marawasianto, menyebutkan, konsep operasi pengamanan Peparnas XVI lebih diutamakan pencegahan dan didukung penegakan hukum.
Target operasinya yaitu orang, barang, tempat dan kegiatan.
"Untuk kekuatan pelibatan aparat sebanyak 1.063 personel yang terdiri dari TNI 176 orang dan 887 orang dari Polri," kata Tri.
Terkait pelaksanaan Peparnas, Tri mengatakan ada beberapa kerawanan yang mungkin akan menjadi masukan yaitu apabila mengacu pada "open ceremony" PON XX, maka kerawanan yang muncul adalah kemacetan.
Kendala lainnya, di beberapa wilayah dan tempat di sekitar vanue masih banyak masyarakat yang sering mengkonsumsi minuman keras.
Selain itu, adanya masalah yang belum selesai pada masa PON misalnya, belum dibayarkan rental mobil dan honor relawan yang belum selesai.
"Pelaksanaan Peparnas ini kami tidak mendatangkan pasukan dari luar. Karena difokuskan melaksanakan pengamanan di vanue," katanya.
Asops Kasdam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Verianto Napitupulu mengatakan, kekuatan pelibatan personel untuk TNI sebanyak 176 personel terdiri dari Angkatan Darat 102 personel, Angkatan Udara 37 personel dan Angkatan Laut 37 personil.
"Pelibatan personel terdiri dari Kodim dan Batalion 751," katanya.