Jayapura (ANTARA) -
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan ekspor setempat turun 8,80 persen atau tercatat senilai 422,67 juta dolar AS pada Juni 2022 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 463,47 juta dolar AS.
Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Jumat, mengatakan dilihat dari jenisnya, ekspor pada bulan ini lebih banyak disumbangkan ekspor nonmigas.
"Ekspor terbesar bulan ini berasal dari Pelabuhan Amamapare yaitu senilai 416,73 juta dolar AS atau dengan kata lain 98,36 persen dari total ekspor Papua," katanya.
Menurut Adriana, secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari-Juni 2022 adalah senilai 3.147,21 juta dolar AS atau meningkat 89,92 persen dibandingkan total ekspor Januari-Juni 2021 yang senilai 1.657,15 juta dolar AS.
"Komoditas ekspor yang dimuat di pelabuhan maupun bandara di Papua sebesar 422,67 juta dolar AS di mana pada Juni 2022 tercatat tiga pelabuhan muat ekspor di Papua yaitu Pelabuhan Amamapare, Pelabuhan Serui dan Pelabuhan Bade," katanya.
Dia menjelaskan terdapat sebesar 6,98 juta dolar AS barang ekspor berasal dari Papua yang dimuat di luar Papua yakni senilai 6,98 juta dolar AS dimuat di Pelabuhan Tanjung Perak dan senilai 0,01 juta dolar AS dimuat di Bandara Ngurah Rai.
"Komoditas ekspor asal Papua yang dimuat di luar Papua pada Juni adalah dari Golongan Kayu dan Barang dari Kayu (HS44) senilai 6,98 juta dolar AS, dari golongan lainnya senilai 0,0001 juta dolar AS juta dolar AS," katanya.
Dia menambahkan pada periode Januari-Juni 2022 dibandingkan periode yang sama 2021, menunjukkan kenaikan nilai ekspor pada Pelabuhan Amamapare sebesar 94,45 persen dan Pelabuhan Serui mengalami penurunan sebesar 10,30 persen.