Biak (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Biak Numfor, Papua, terus mengupayakan peningkatan kualitas kemasan berbagai produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerah itu.
"Kemasan untuk membungkus suatu produk adalah packaging harus standar dan memenuhi kelayakan sehingga menjadi daya tarik bagi pembeli," ujar Kepala Disperindag Biak Yubelius Usior di Biak, Kamis.
Kadisperindag Yubelius Usior mengakui, pengemasan produk UMKM tak lagi sekadar untuk menyebut kemasan atau bungkus, tapi juga mengenai tampilan dari kemasan itu sendiri harus lebih bagus.
"Pemkab Biak Numfor lewat Disperindag terus mengenalkan kemasan pelabelan pada produk makanan bagi setiap produk UMKM di daerah ini," kata Yubelius Usior.
Pada kemasan produk UMKM, lanjut Usior, terdiri dari konten utama memuat dua informasi yang cukup penting yakni nama makanan umumnya dicetak dengan huruf tebal dan berukuran besar sehingga terlihat jelas oleh konsumen.
Sedangkan kuantitas bersih produk dengan memuat informasi berat, ukuran, jumlah atau kombinasi ketiganya. "Biasanya tulisan kuantitas produk lebih menonjol, mudah terlihat, dan mudah dibaca," ujarnya.
Diakui Usior, pengemasan produk yang menarik merupakan salah satu tahap yang tak boleh dilewatkan dalam tahapan produksi.
"Kemasan yang bagus adalah kemasan yang memiliki tiga bagian yaitu primer, tersier, dan sekunder," katanya.
Disebutkan Usior, untuk mengenal kemasan produk makanan berkualitas pihaknya akan menjalin kerjasama dengan badan usaha terkait meningkatkan pengetahuan pelaku UMKM Biak Numfor mengenai jenis kemasan produk.
"Saya sudah menjajaki kerjasama program peningkatan standardisasi produk kemasan pelaku UMKM dengan lembaga terkait untuk Kabupaten Biak Numfor, " harap Usior.
Beberapa produk industri rumahan makanan dalam kemasan pelaku UMKM Biak di antaranya keripik keladi, ikan asap, kue kering, abon ikan, sagu, kue bolu dan sambal cabai masih dikemas standar dengan menggunakan plastik.