Jayapura (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua berharap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dapat terus menghadirkan sistem kelistrikan pada daerah Tertinggal, Terluar dan Terpencil (3T) setempat dengan begitu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Ketua DPR Papua, Denny H. Bonai di Jayapura, Kamis mengatakan, saat ini listrik menjadi kebutuhan sekunder oleh sebab itu pihaknya mendorong pemerintah terus mewujudkan listrik yang berkeadilan hingga ke Papua.
“Pada Jumat (20/6) saya bersama Pj Gubernur Papua Ramses Limbong dan Ketua Umum KADIN Papua Ronald Antonio melakukan kunjungan kerja dengan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM RI, Jisman P. Hutajulu, di Jakarta, guna membahas percepatan pelayanan listrik,” katanya.
Menurut Denny, dari pertemuan tersebut terdapat 278 kampung yang diusulkan di mana pemerintah memprioritaskan wilayah-wilayah terpencil seperti Kabupaten Yapen, Biak, Supiori, dan Mamberamo.
“Dari total anggaran Rp466 miliar yang direncanakan tahun ini, sekitar Rp100 miliar akan difokuskan untuk Papua. Dana ini akan digunakan untuk mengaliri listrik ke sejumlah kampung di berbagai daerah,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pada tahap awal pihaknya bakal fokus ke daerah-daerah yang benar-benar belum mendapatkan akses listrik.
“Namun dalam lima tahun ke depan, target kami di seluruh Papua harus terang, Papua harus mendapatkan listrik. Program ini bukan semata soal penerangan, namun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Papua melalui adanya pelayanan listrik di setiap wilayah di Papua,” katanya lagi.
Dia menambahkan, apalagi usulan penerangan ini berdasarkan hasil reses para anggota DPRP di daerah pemilihan masing-masing, termasuk dirinya yang menemukan banyak persoalan saat reses di Dapil Yapen.
“Sehingga ke depan diharapkan, kementerian ESDM tidak hanya menerima usulan tersebut sebagai wacana, tetapi segera merealisasikannya secara konkret di lapangan. Pasalnya, pelayanan listrik di Papua sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat Papua,” ujarnya lagi.