Wamena (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau Dinkes P2KB setempat menganggarkan Rp3 miliar untuk program makanan tambahan balita.
Kepala Dinkes P2KB Papeg Isak Yikwa di Wamena, Minggu mengatakan program makanan tambahan bagi balita dalam tahun ini tetap dianggarkan guna mencegah gizi buruk, stanting atau pertumbuhan lambat di delapan kabupaten.
“Kalau tahun lalu makanan tambahan yang dibagikan kepada balita itu berupa biskuit kesehatan, tetapi tahun ini ada perubahan yakni diganti dengan susu formula,” katanya.
Menurut Isak, anggaran makanan tambahan berupaya susu formula bagi balita tahun ini menurun dari tahun lalu.
“Anggaran 2024 untuk program makanan tambahan bagi balita sebesar Rp5 miliar, sementara tahun ini Rp3 miliar untuk pelayanan delapan kabupaten di Papeg,” ujarnya.
Dia menjelaskan khusus makanan tambahan tahun ini pihaknya tidak langsung mendistribusikan kepada delapan kabupaten tetapi menunggu adanya permintaan.
“Kami sediakan makanan tambahan dalam tahun ini untuk sebagai stok. Ketika ada permintaan dari kabupaten barulah kami mengirim, sehingga pemanfaatannya diharapkan tepat sasaran,” katanya.
Dia menambahkan sementara tahapan proses pelelangan makanan tambahan sedang berlangsung yang dilakukan oleh pihak ketiga.
“Kami berharap tahapan lelangnya cepat dan susu formula sebagai stok provinsi segera datang, dan ketika ada permintaan pasti langsung proses distribusi ke kabupaten yang dibutuhkan,” ujarnya.
Dia menyatakan program makanan tambahan bagi balita ini untuk memberikan asupan gizi yang cukup sehingga terhindar dari gizi buruk dan stunting.

