Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyebut baru tiga daerah yang berhasil menuntaskan Program Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), yakni Kabupaten Sarmi, Biak Numfor, dan Kota Jayapura, sedangkan enam daerah belum.
Kasubid Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Pengairan Bapperida Papua Cindy Kasenda di Jayapura, Selasa, mengatakan berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan sanitasi tidak memadai menjadi penyebab sekitar 30 persen kasus diare setiap tahun, terutama pada anak-anak.
"Karena itu peningkatan layanan sanitasi dinilai sangat berdampak pada pendidikan, produktivitas, dan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya saat membuka diskusi terpumpun penyusunan peta jalan sanitasi Papua di Jayapura, Rabu.
Diskusi tersebut, lanjut dia, digelar untuk mengoptimalkan peran pemerintah provinsi melalui Pokja PKP (Perumahan dan Kawasan Pemukiman) dalam mempercepat pembangunan sanitasi di Papua.
"Sanitasi yang layak merupakan aspek krusial dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sekaligus mencegah penyakit menular, seperti diare dan kolera," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya berharap keterlibatan aktif Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kabupaten/kota dapat menyempurnakan draf dokumen peta jalan sanitasi Provinsi Papua sehingga arsip tersebut benar-benar komprehensif sebagai pedoman pembangunan sanitasi di wilayah itu.
Sementara itu WASH Officer UNICEF Papua-Papua Barat Reza Hendrawan mengatakan pihaknya sangat mendukung draf Roadmap Sanitasi Papua (RSP). Oleh karena itu melalui penyusunan roadmap yang baik maka enam daerah lainnya di Provinsi Papua bisa 100 persen Stop BABS.
"Kegiatan ini bertujuan menghimpun masukan dari berbagai pihak agar roadmap sanitasi Papua mampu merangkum kebutuhan seluruh pemangku kepentingan," katanya.
Menurut Riza, dokumen itu juga mendorong percepatan pencapaian Stop BABS di enam kabupaten yang masih belum mencapai 100 persen.
"UNICEF mendukung Pemprov Papua untuk memastikan pembangunan sanitasi aman dan inklusif, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan keenam tentang akses air bersih dan sanitasi," ujarnya.

