Wamena (Antara Papua) - Ditjen Perhubungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka penerbangan perintis kargo ke 12 daerah di wilayah pegunungan tengah Papua yang direncanakan dapat diakses pada 2017.
Kasubdit Angkatan Udara Niaga Tak Berjadwal dan Bukan Niaga di Kemenhub Ubaedillah di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan 12 daerah itu tersebar di Kabupaten Mimika, Jayawijaya dan Dekai, namun hingga kini penerbangan perintis di Jayawijaya belum berjalan.
"Di Papua tahun ini ada tiga yaitu di Mimika, Wamena dan Dekai. Untuk Dekai dan Mimika angkutan udara perintis kargo sudah mulai jalan, sedangkan untuk Jayawijaya ini masih dalam proses lelang dan koordinasi intensif yang dikoordinir oleh Kementerian Perdagangan bersama pemda terkait," katanya.
Jalur penerbangan perintis kargo dari Kabupaten Mimika itu menghubungkan beberapa daerah terpencil di sana seperti Ilaga, Sina, Bioga dan Kenya, sementara di Kabupaten Yahukimo itu menghubungkan Anggruk, Solomo dan dua daerah lainnya.
"Dari Jayawijaya ada empat daerah juga misalnya Wamena ke Mapenduma, Enggolok, Mamit dan Mugi, tetapi sampai sekarang belum berjalan," katanya.
Usai mengikuti pertemuan dalam rangka menekan disparitas harga bahan pokok yang berlangsung di Wamena itu, Ubaedillah mengatakan pihaknya siap menyukseskan program jembatan udara yang diprogramkan pemerintah pusat.
"Kementerian perhubungan mendukung dari sisi angkutannya. Untuk turunnya harga itu ada banyak faktor, misalnya dari sisi pengawasan, pendistribusiannya, kemudian di dalam program jembatan udara itu perhubungan menerima hasil simulasi dari Kementerian Perdagangan berapa kebutuhan dan jenis barang yang harus diangkut," katanya.
Infrastruktur lapangan terbang yang nantinya digunakan untuk angkutan udara perintis kargo ini menurut dia, sudah harus diverifikasi semua oleh pihak Kantor Otoritas Bandara Wilayah XI. (*)
Kasubdit Angkatan Udara Niaga Tak Berjadwal dan Bukan Niaga di Kemenhub Ubaedillah di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan 12 daerah itu tersebar di Kabupaten Mimika, Jayawijaya dan Dekai, namun hingga kini penerbangan perintis di Jayawijaya belum berjalan.
"Di Papua tahun ini ada tiga yaitu di Mimika, Wamena dan Dekai. Untuk Dekai dan Mimika angkutan udara perintis kargo sudah mulai jalan, sedangkan untuk Jayawijaya ini masih dalam proses lelang dan koordinasi intensif yang dikoordinir oleh Kementerian Perdagangan bersama pemda terkait," katanya.
Jalur penerbangan perintis kargo dari Kabupaten Mimika itu menghubungkan beberapa daerah terpencil di sana seperti Ilaga, Sina, Bioga dan Kenya, sementara di Kabupaten Yahukimo itu menghubungkan Anggruk, Solomo dan dua daerah lainnya.
"Dari Jayawijaya ada empat daerah juga misalnya Wamena ke Mapenduma, Enggolok, Mamit dan Mugi, tetapi sampai sekarang belum berjalan," katanya.
Usai mengikuti pertemuan dalam rangka menekan disparitas harga bahan pokok yang berlangsung di Wamena itu, Ubaedillah mengatakan pihaknya siap menyukseskan program jembatan udara yang diprogramkan pemerintah pusat.
"Kementerian perhubungan mendukung dari sisi angkutannya. Untuk turunnya harga itu ada banyak faktor, misalnya dari sisi pengawasan, pendistribusiannya, kemudian di dalam program jembatan udara itu perhubungan menerima hasil simulasi dari Kementerian Perdagangan berapa kebutuhan dan jenis barang yang harus diangkut," katanya.
Infrastruktur lapangan terbang yang nantinya digunakan untuk angkutan udara perintis kargo ini menurut dia, sudah harus diverifikasi semua oleh pihak Kantor Otoritas Bandara Wilayah XI. (*)