Timika (Antaranews Papua) - Wakil Sekretaris Eksekutif Pendukung Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) Kris Ukago memastikan bahwa pabrik sagu di Kampung Keakwa, Distrik Mimika Tengah, Mimika, Papua, dioperasikan pada 2018.
"Fokus kami 2018 yaitu pengoperasian pabrik sagu di Kampung Keakwa termasuk semua aset milik LPMAK yang lain juga harus segera beroperasi," kata Kris di Timika, Rabu.
Kris mengakui ada kendala terkait kepengurusan dokumen-dokumen dan juga izin operasi dari pemkab setempat namun hal tersebut telah diselesaikan pengurusannya oleh LPMAK termasuk pihak-pihak yang dipercayakan sebagai pengelolah aset-aset salah satunya pabrik sagu tersebut.
Ia berharap aset-aset yang akan dioperasikan tersebut menjadi unit-unit yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat tetapi juga bagi LMPAK secara berkelanjutan atau tidak untuk sesaat saja.
Selain pabrik sagu, Kris juga menyebutkan sejumlah aset lain milik LPMAK yang akan dioperasikan pada 2018 yaitu klinik di distrik Agimuga, kandang-kandang untuk peternakan babi dan gedung MPCC untuk pelatihan-pelatihan masyarakat.
Kepala Biro Humas LPMAK Thobias Maturbongs juga menambahkan bahwa pada prinsipnya para pengelolah aset LPMAK dituntut untuk melibatkan masyarkat lokal dalam pengembangan dan pengoperasian aset-aset tersebut yang juga sebagai roh LPMAK.
Sementara itu pemerintah Kabupaten Mimika, Pemprov Papua sampai pada tingkat kementerian secara khusus mendukung pengoperasian pabrik sagu di Timika karena apa yang LPMAK lakukan tersebut untuk kepentingan masyarakat umum. (*)
"Fokus kami 2018 yaitu pengoperasian pabrik sagu di Kampung Keakwa termasuk semua aset milik LPMAK yang lain juga harus segera beroperasi," kata Kris di Timika, Rabu.
Kris mengakui ada kendala terkait kepengurusan dokumen-dokumen dan juga izin operasi dari pemkab setempat namun hal tersebut telah diselesaikan pengurusannya oleh LPMAK termasuk pihak-pihak yang dipercayakan sebagai pengelolah aset-aset salah satunya pabrik sagu tersebut.
Ia berharap aset-aset yang akan dioperasikan tersebut menjadi unit-unit yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat tetapi juga bagi LMPAK secara berkelanjutan atau tidak untuk sesaat saja.
Selain pabrik sagu, Kris juga menyebutkan sejumlah aset lain milik LPMAK yang akan dioperasikan pada 2018 yaitu klinik di distrik Agimuga, kandang-kandang untuk peternakan babi dan gedung MPCC untuk pelatihan-pelatihan masyarakat.
Kepala Biro Humas LPMAK Thobias Maturbongs juga menambahkan bahwa pada prinsipnya para pengelolah aset LPMAK dituntut untuk melibatkan masyarkat lokal dalam pengembangan dan pengoperasian aset-aset tersebut yang juga sebagai roh LPMAK.
Sementara itu pemerintah Kabupaten Mimika, Pemprov Papua sampai pada tingkat kementerian secara khusus mendukung pengoperasian pabrik sagu di Timika karena apa yang LPMAK lakukan tersebut untuk kepentingan masyarakat umum. (*)