Asmat (ANTARA News Papua) – Siswa kelas tiga SMA Negeri I Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua mengikuti simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di laboratorium sekolah tersebut, Jumat (8/2).
Kepala SMA Negeri I Agats Robertus Wandu Umba mengatakan kegiatan simulasi UNBK tersebut dilaksanakan selama empat hari. Siswa-siswi didampingi guru teknologi informasi dan komunikasi serta operator dalam kegiatan tersebut.
“Ada 171 siswa di sekolah kami yang akan menghadapi UNBK pada bulan April 2019. Kami dipercayakan untuk menerapkan UNBK pada tahun ini. Tahun lalu masih dengan Ujian Nasional Berbasis Kertas Dan Pensil (UNBKP),” kata Robertus di Agats.
Menurut dia, 80 persen siswa yang akan mengikuti ujian nasional mampu mengoperasikan komputer. Dalam kegiatan simulasi tersebut para siswa juga menunjukkan pencapaian yang berarti.
“Mereka menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Kita melakukan simulasi UNBK agar mereka lebih terlatih dan siap menghadapi ujian nasional pada April nanti,” katanya.
Robertus mengatakan pihaknya memiliki 23 unit komputer dan 23 laptop yang siap dipakai saat pelaksanaan ujian nasional pada April 2019.
“Selain melakukan simulasi UNBK, kami juga memberikan bimbingan belajar secara terjadwal kepada siswa-siswi,” katanya.
Ia menambahkan bahwa penerapan ujian nasional berbasis komputer oleh pemerintah lebih efektif dan efisien dibanding dilaksanakan secara manual.
“Penerapan UNBK didukung dengan jaringan internet di Kabupaten Asmat yang sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” kata dia. (*/adv)
Kepala SMA Negeri I Agats Robertus Wandu Umba mengatakan kegiatan simulasi UNBK tersebut dilaksanakan selama empat hari. Siswa-siswi didampingi guru teknologi informasi dan komunikasi serta operator dalam kegiatan tersebut.
“Ada 171 siswa di sekolah kami yang akan menghadapi UNBK pada bulan April 2019. Kami dipercayakan untuk menerapkan UNBK pada tahun ini. Tahun lalu masih dengan Ujian Nasional Berbasis Kertas Dan Pensil (UNBKP),” kata Robertus di Agats.
Menurut dia, 80 persen siswa yang akan mengikuti ujian nasional mampu mengoperasikan komputer. Dalam kegiatan simulasi tersebut para siswa juga menunjukkan pencapaian yang berarti.
“Mereka menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Kita melakukan simulasi UNBK agar mereka lebih terlatih dan siap menghadapi ujian nasional pada April nanti,” katanya.
Robertus mengatakan pihaknya memiliki 23 unit komputer dan 23 laptop yang siap dipakai saat pelaksanaan ujian nasional pada April 2019.
“Selain melakukan simulasi UNBK, kami juga memberikan bimbingan belajar secara terjadwal kepada siswa-siswi,” katanya.
Ia menambahkan bahwa penerapan ujian nasional berbasis komputer oleh pemerintah lebih efektif dan efisien dibanding dilaksanakan secara manual.
“Penerapan UNBK didukung dengan jaringan internet di Kabupaten Asmat yang sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” kata dia. (*/adv)