Timika (ANTARA) - Sebanyak 14 orang tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika tertular COVID-19 sehingga harus menjalani isolasi mandiri.
Direktur RSMM Timika dr Joni Ribo Tandisau di Timika, Rabu, mengatakan secara keseluruhan terdapat sekitar 30 staf RSMM yang tertular COVID-19.
Meski begitu, katanya, pelayanan kesehatan kepada warga yang sakit di rumah sakit milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) yang dikelola Yayasan Caritas Timika Papua itu tetap berjalan normal.
Padahal saat ini terdapat puluhan pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit itu.
"Semua masih berjalan normal. Kami berharap jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSMM tidak bertambah banyak," kata Joni.
Hingga 20 Juli, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSMM Timika sebanyak 24 orang, dimana 14 orang di antaranya dalam kondisi sedang hingga berat.
Meningkatnya jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSMM Timika dalam tiga pekan terakhir mengakibatkan saat ini tempat tidur yang tersedia di ruang isolasi hanya tersisa enam.
Adapun selama periode Juli ini sudah empat pasien yang meninggal dunia di RSMM Timika karena terpapar COVID-19.
Sesuai data Dinas Kesehatan Mimika, hingga 20 Juli 2021 total kumulatif kasus COVID-19 di Mimika sudah mencapai 7.836 kasus dengan penambahan tujuh kasus baru.
Saat ini terdapat 787 pasien diisolasi dan dirawat di rumah sakit yaitu sebanyak 67 orang dirawat di rumah sakit dan 664 orang menjalani isolasi mandiri dan isolasi terpusat.
Total pasien sembuh di Mimika kini tercatat sebanyak 6.959 orang, 23 orang dinyatakan sembuh pada Selasa (20/7).
Masih pada Selasa (20/7), terdapat dua pasien COVID-19 meninggal dunia, sehingga total pasien meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 di Mimika kini tercatat sebanyak 90 orang.
Kasus kematian terbanyak pasien COVID-19 di Mimika tercatat pada Senin (19/7) berjumlah sembilan orang.
Saat ini tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit untuk pasien COVID-19 yaitu RSUD Mimika mencapai 80 persen, Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) 62,07 persen, Klinik Kuala Kencana 50 persen dan RS Tembagapura 12,50 persen.
Direktur RSMM Timika dr Joni Ribo Tandisau di Timika, Rabu, mengatakan secara keseluruhan terdapat sekitar 30 staf RSMM yang tertular COVID-19.
Meski begitu, katanya, pelayanan kesehatan kepada warga yang sakit di rumah sakit milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) yang dikelola Yayasan Caritas Timika Papua itu tetap berjalan normal.
Padahal saat ini terdapat puluhan pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit itu.
"Semua masih berjalan normal. Kami berharap jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSMM tidak bertambah banyak," kata Joni.
Hingga 20 Juli, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSMM Timika sebanyak 24 orang, dimana 14 orang di antaranya dalam kondisi sedang hingga berat.
Meningkatnya jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSMM Timika dalam tiga pekan terakhir mengakibatkan saat ini tempat tidur yang tersedia di ruang isolasi hanya tersisa enam.
Adapun selama periode Juli ini sudah empat pasien yang meninggal dunia di RSMM Timika karena terpapar COVID-19.
Sesuai data Dinas Kesehatan Mimika, hingga 20 Juli 2021 total kumulatif kasus COVID-19 di Mimika sudah mencapai 7.836 kasus dengan penambahan tujuh kasus baru.
Saat ini terdapat 787 pasien diisolasi dan dirawat di rumah sakit yaitu sebanyak 67 orang dirawat di rumah sakit dan 664 orang menjalani isolasi mandiri dan isolasi terpusat.
Total pasien sembuh di Mimika kini tercatat sebanyak 6.959 orang, 23 orang dinyatakan sembuh pada Selasa (20/7).
Masih pada Selasa (20/7), terdapat dua pasien COVID-19 meninggal dunia, sehingga total pasien meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 di Mimika kini tercatat sebanyak 90 orang.
Kasus kematian terbanyak pasien COVID-19 di Mimika tercatat pada Senin (19/7) berjumlah sembilan orang.
Saat ini tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit untuk pasien COVID-19 yaitu RSUD Mimika mencapai 80 persen, Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) 62,07 persen, Klinik Kuala Kencana 50 persen dan RS Tembagapura 12,50 persen.