Timika (ANTARA) - Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah Petrus Yumte mengatakan, peringatan Hari Anak Nasional (HAN) menjadi momen untuk merefleksikan tentang hak-hak dasar anak di daerah ini, yang wajib dipenuhi dalam mempersiapkan generasi emas bangsa.

Pj Sekda Kabupaten Mimika Petrus Yumte di Timika, Selasa, mengatakan untuk menyelesaikan persoalan tentang anak di daerah ini, dibutuhkan sebuah rancangan yang merumuskan setiap kebutuhan dasar anak, sehingga setiap program memiliki kesesuaian dengan kebutuhan (blue print).

"Kita membutuhkan blue print tentang membangun masa depan Mimika melalui bidang pendidikan, HAN hari ini menjadi momen kita untuk merefleksikan kembali persoalan tentang anak," katanya.

Menurut Yumte, HAN menjadi momen penting bagi Pemerintah Kabupaten Mimika agar dapat kembali melihat, hal-hal terkait anak yang mungkin saja terlewatkan atau belum mendapatkan perhatian.

"Kita tidak bisa berbicara langsung semuanya terjadi, tetapi membutuhkan blue print panjang karena ini menyangkut manusia," ujarnya.

Dia menjelaskan dirinya berharap anggaran mandatori untuk bidang pendidikan sebesar 20 persen, harus benar-benar dimaksimalkan untuk mempersiapkan anak-anak bangsa dari kabupaten tersebut.

"Semua pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan, harus benar-benar memaksimalkan penggunaan anggaran tersebut agar anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak," ujarnya.

Dia menambahkan pihaknya juga telah menyurat pada dua bulan lalu, ke PT Freeport Indonesia guna melakukan pendataan terhadap anak-anak dari Pulau Karaka hingga Highland sekitar area tambang.

"Kami sudah bertemu, rapat dan koordinasi terkait mendata anak-anak dari Pulau Karaka hingga Highland, kita masih menunggu respon dari Freeport saja," ujarnya lagi.

Pewarta : Agustina Estevani Janggo
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024