Biak (ANTARA) - Dua distrik di Kabupaten Biak Numfor Papua, yakni Distrik Samofa dan Oridek menjadi percontohan dalam penanganan stunting di Papua.
"BKKBN Provinsi Papua telah menunjuk dua distrik Samofa dan Oridek Kabupaten Biak Numfor telah berhasil menurunkan stunting," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Biak Johanna Nap di Biak, Selasa.
Ia menjelaskan, pencegahan stunting anak perlu mendapat dukungan dari semua pihak berkepentingan untuk menurunkan kasus stunting pada anak-anak.
"Orang tua rutin melakukan pemeriksaan kesehatan tumbuh kembang anak, pengukuran, dan pemberian makanan bergizi," ujarnya.
Kepala Distrik Samofa Adam Umar menyebutkan, ada 210 anak yang terindikasi stunting di wilayahnya telah diberikan makanan tambahan bergizi.
"Upaya lain dilakukan untuk menurunkan stunting anak juga harus rutin melakukan penimbangan untuk mengukur berat badan anak di Posyandu," kata Adam Umar.
Ia mengatakan, anak bisa sehat karena harus mendapat asupan pemberian makanan bergizi sehingga terbebas stunting.
Hal itu, kata Adam, kasus anak stunting berkaitan dengan kemampuan ekonomi keluarga, ketersediaan air bersih, dan pemenuhan makanan yang sehat.
Sementara itu, Kepala Distrik Oridek Ronald Rumbiak mengatakan, pencegahan dan penanganan stunting anak harus dilakukan bersama dengan organisasi perangkat daerah dan Puskesmas.
"Kasus stunting anak di wilayah Distrik Oridek ada sembilan, ya kami terus melakukan pemeriksaan kesehatan dan penimbangan hingga pengukuran tinggi badan," katanya.
Ia berharap perlunya koordinasi kerja antar-instansi dalam mengurangi stunting anak, dengan delapan aksi konvergensi.
Hingga semester 1 tahun 2024 kasus stunting anak di daerah itu sebesar 6,1 persen atau 485 anak.
"BKKBN Provinsi Papua telah menunjuk dua distrik Samofa dan Oridek Kabupaten Biak Numfor telah berhasil menurunkan stunting," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Biak Johanna Nap di Biak, Selasa.
Ia menjelaskan, pencegahan stunting anak perlu mendapat dukungan dari semua pihak berkepentingan untuk menurunkan kasus stunting pada anak-anak.
"Orang tua rutin melakukan pemeriksaan kesehatan tumbuh kembang anak, pengukuran, dan pemberian makanan bergizi," ujarnya.
Kepala Distrik Samofa Adam Umar menyebutkan, ada 210 anak yang terindikasi stunting di wilayahnya telah diberikan makanan tambahan bergizi.
"Upaya lain dilakukan untuk menurunkan stunting anak juga harus rutin melakukan penimbangan untuk mengukur berat badan anak di Posyandu," kata Adam Umar.
Ia mengatakan, anak bisa sehat karena harus mendapat asupan pemberian makanan bergizi sehingga terbebas stunting.
Hal itu, kata Adam, kasus anak stunting berkaitan dengan kemampuan ekonomi keluarga, ketersediaan air bersih, dan pemenuhan makanan yang sehat.
Sementara itu, Kepala Distrik Oridek Ronald Rumbiak mengatakan, pencegahan dan penanganan stunting anak harus dilakukan bersama dengan organisasi perangkat daerah dan Puskesmas.
"Kasus stunting anak di wilayah Distrik Oridek ada sembilan, ya kami terus melakukan pemeriksaan kesehatan dan penimbangan hingga pengukuran tinggi badan," katanya.
Ia berharap perlunya koordinasi kerja antar-instansi dalam mengurangi stunting anak, dengan delapan aksi konvergensi.
Hingga semester 1 tahun 2024 kasus stunting anak di daerah itu sebesar 6,1 persen atau 485 anak.