Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura memfasilitasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) khusus orang asli Papua (OAP) untuk mengembangkan potensi ekonomi yang ada di wilayahnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jayapura Hariyanto di Sentani, Sabtu, mengatakan jumlah pelaku usaha di daerah tercatat 5.800 tetapi hanya tersebar di wilayah pembangunan I dan II.
“Wilayah pembangunan I dan II merupakan distrik yang berada di wilayah perkotaan sehingga hasil UMKM cukup banyak seperti pinang, keripik pisang, keripik keladi, serta usaha rumahan lainnya,” katanya.
Menurut Hariyanto, pihaknya telah membuat beberapa pelatihan dengan melibatkan pelaku UMKM dari wilayah yang jaraknya cukup jauh dari perkotaan.
“Wilayah-wilayah yang jauh itu memiliki potensi sumber daya seperti pisang, singkong, keladi cukup banyak dan ini bisa dimanfaatkan sebagai usaha rumahan,” ujarnya.
Dia menjelaskan dalam pelatihan itu pihaknya mengajarkan bagaimana cara menggoreng yang baik dan benar, cara pengemasan sehingga benar-benar terjamin kebersihan dan kualitasnya.
“Kami percaya kalau ini diterapkan baik maka perekonomian masyarakat di wilayah atau distrik jauh pasti berkembang,” katanya.
Dia menambahkan cara pandang masyarakat OAP harus diubah dengan sesuatu yang bermanfaat sehingga mereka dapat mengelola sumber daya yang ada di wilayahnya supaya bernilai ekonomi.
“Masyarakat di wilayah pesisir bisa mengembangkan ikan asin, ikan asar atau asap, dan abon ikan sehingga perekonomian keluarga ada peningkatan signifikan,” ujarnya.
Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jayapura tahun ini mengelola dana otonomi khusus atau Otsus untuk pemberdayaan masyarakat OAP sebesar Rp4 miliar.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jayapura Hariyanto di Sentani, Sabtu, mengatakan jumlah pelaku usaha di daerah tercatat 5.800 tetapi hanya tersebar di wilayah pembangunan I dan II.
“Wilayah pembangunan I dan II merupakan distrik yang berada di wilayah perkotaan sehingga hasil UMKM cukup banyak seperti pinang, keripik pisang, keripik keladi, serta usaha rumahan lainnya,” katanya.
Menurut Hariyanto, pihaknya telah membuat beberapa pelatihan dengan melibatkan pelaku UMKM dari wilayah yang jaraknya cukup jauh dari perkotaan.
“Wilayah-wilayah yang jauh itu memiliki potensi sumber daya seperti pisang, singkong, keladi cukup banyak dan ini bisa dimanfaatkan sebagai usaha rumahan,” ujarnya.
Dia menjelaskan dalam pelatihan itu pihaknya mengajarkan bagaimana cara menggoreng yang baik dan benar, cara pengemasan sehingga benar-benar terjamin kebersihan dan kualitasnya.
“Kami percaya kalau ini diterapkan baik maka perekonomian masyarakat di wilayah atau distrik jauh pasti berkembang,” katanya.
Dia menambahkan cara pandang masyarakat OAP harus diubah dengan sesuatu yang bermanfaat sehingga mereka dapat mengelola sumber daya yang ada di wilayahnya supaya bernilai ekonomi.
“Masyarakat di wilayah pesisir bisa mengembangkan ikan asin, ikan asar atau asap, dan abon ikan sehingga perekonomian keluarga ada peningkatan signifikan,” ujarnya.
Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jayapura tahun ini mengelola dana otonomi khusus atau Otsus untuk pemberdayaan masyarakat OAP sebesar Rp4 miliar.