Merauke (Antara Papua) - Legislatif di DPRD Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Hendrikus Henky Ndiken, mendorong pemerintah kabupaten setempat untuk menyelamatkan anak-anak pengisap uap lem aibon hingga kecanduan.
"Ini kondisi menjijikkan yang terlihat di kota Merauke, anak-anak berkeliaran mengisap lem aibon, jadi pengemis dan mereka rata-rata orang asli Papua," kata Hendrikus, di Merauke, Jumat.
Menurut dia, Pemkab Merauke tidak semestinya membiarkan anak-anak pengisap uap lem aibon itu berkeliaran di emperan toko hanya karena mereka bukan penduduk daerah itu.
Beberapa diantara mereka memang teridentifikasi berasal dari luar Kabupaten Merauke, namun masih dalam wilayah Papua, atau bahkan orang asli Papua.
"Seandainya mereka bukan berasal dari Merauke, pemda perlu berkoordinasi dengan pemda asal mereka karena mereka adalah masyarakat asli Papua yang perlu diperhatikan," katanya.
Bukan saja persoalan anak-anak jalanan, Menurut Hendrikus, beberapa permukiman khusus masyarakat asli Papua juga tampak kumuh dan memprihatinkan.
"Kita sebagai aparatur pemerintahan harus betul-betul menyingkapi persoalan di masyarakat ini," katanya.
Ketua Komisi C itu menambahkan bahwa dalam pertemuan DPRD bersama pemkab sudah disampaikan agar penanganan kemiskinan menjadi perhatian.
"Wajib hukumnya bagi dinas sosial karena mereka dibentuk sebagai lembaga untuk menanggulangi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kemanusiaan," katanya.
Jumlah anak jalanan pengisap uap lem aibon, kata dia, cukup banyak dan terlihat di beberapa tempat misalnya di samping toko Garuda Merauke. (*)