Jayapura (Antara Papua) - Tim sar gabungan akhirnya menemukan satu korban perahu motor terbalik di perairan Asmat yang sempat dinyatakan hilang sejak musibah kecelakaan laut itu terjadi pada Senin (27/3).
Direktur Polair Polda Papua Kombes Julius Bambang kepada Antara, mengatakan korban yang ditemukan itu bernama Benard yang merupakan guru di pedalaman Asmat, pada Rabu (29/3).
Dengan demikian, enam dari 11 orang yang menumpangi kapal motor yang terbalik di Perairan Asmat yang sebelumnya dilaporkan hilang itu, telah ditemukan namun dalam kondisi tak bernyawa.
Seorang lainnya yakni Ego (balita) juga dilaporkan hilang namun belum ditemukan.
Empat orang lainnya selamat dari maut, yakni Katarina Piri, Sandi, Yana Atombar dan Maya Akambur.
Pada Selasa (28/3), Tim SAR gabungan berhasil menemukan lima jenazah dari tujuh orang yang dilaporkan
hilang dalam musibah perahu motor terbalik di perairan Asmat, Kabupaten
Asmat, Provinsi Papua.
Empat jenazah yang ditemukan lebih dulu yakni Soni, Yola dan Margi,
ketiganya bayi dibawah lima tahun, dan seorang wanita dewasa bernama
Lilis Setiawati (26).
Selanjutnya Tim SAR menemukan seorang jenazah lagi yang teridentifikasi bernama Stefanus (27).
Lilis merupakan guru kontrak yang bertugas di Distrik Safan, Kabupaten Asmat.
Sementara Stefanus juga merupakan guru yang sebelumnya berstatus
kontrak dan kini sudah diangkat menjadi guru Aparatur Sipil Negara
(ASN).
Seorang guru lainnya bernama Bernard yang ditemukan terakhir juga sudah berstatus ASN
Ketiganya merupakan guru yang bertugas di Distrik
Safan, daerah terpencil di Kabupaten Asmat
Lilis, Stefanus dan Bernard bertugas di sekolah yang berbeda yakni
SD YPPK Bayun dan SD Negeri namun semuanya terletak di Distrik Safan.
Perahu yang terbalik di perairan Asmat itu berpenumpang 11 orang,
lima diantaranya balita, dan enam orang lainnya wanita dan pria dewasa.
Insiden itu terjadi saat perahu motor naas itu bertolak dari Asmat
ke Semendora Pob 9, pantai Kasuari, dan terbalik saat berada di muara
sungai Bayun.
Jarak antara Asmat-pantai Kasuari sekitar 2 jam perjalanan. (*)
Berita Terkait
Kapolda harap tak ada kelompok aksi bonceng hari buruh di Papua
Rabu, 1 Mei 2024 3:23
Meraih rupiah dari mengolah limbah sampah di Biak Numfor
Selasa, 30 April 2024 21:55
Pemkot Jayapura dorong Kampung wisata Enggros
Selasa, 30 April 2024 21:51
Satgas Pamtas RI-PNG perbaiki fasilitas belajar TK Awus di Keerom
Selasa, 30 April 2024 21:49
Empat investor kelola potensi perikanan dan kelautan Biak
Selasa, 30 April 2024 19:57
Kadis:Bandara Frans Kaisiepo Biak pintu masuk pariwisata di Pasifik
Selasa, 30 April 2024 19:09
Sekda Jayapura minta masyarakat jaga kedamaian 1 Mei
Selasa, 30 April 2024 16:59
Manajemen: Status Bandara Sentani menjadi bandara internasional
Selasa, 30 April 2024 16:37