Jayapura (Antara Papua) - Aksi simpatik terhadap Basuki Tjahya Poernama alias Ahok masih terus berlanjut di Kota dan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Bahkan, peserta aksi simpatik terhadap Ahok semakin bertambah hingga mencapai lebih dari seribu orang pada aksi hari kedua di Taman Imbi, pusat Kota Jayapura, Kamis malam.
Aksi hari pertama pada Rabu (10/5) malam, peserta baru dua ratusan orang.
Aksi simpatik itu diwujudkan dengan cara membakar lilin di tepi maupun badan jalan beraspal, serta membentangkan kain putih kemudian ditulis berbagai aspirasi terkait dukungan terhadap Ahok.
Diantara tulisan yang tampak pada bentangan kain putih itu, yakni "Save Ahok", "NKRI Harga Mati", dan "pemerintah harus bubarkan organisasi radikal".
Massa aksi juga meneriaki yel-yel "Hidup Ahok, bebaskan Ahok jika ingin NKRI tetap bersatu".
Hal serupa juga dilakukan pada hari pertama aksi simpatik terhadap Ahok di tempat yang sama.
Informasi yang diperoleh di lokasi aksi massa itu, menyebutkan aksi simpatik terhadap Ahok akan terus dilakukan hingga pemerintah mendengar aspirasi mereka.
Massa aksi bertekad akan membakar 10.000 lilin pada aksi berikutnya yang juga akan digelar pada malam hari.
Selain di Taman Imbi, Kota Jayapura, aksi serupa juga digelar jalan pintu masuk Bandara Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (11/5) malam.
Sem Talahatu, warga Polimak II, Kelurahan Ardipura, Distrik Jayapura Selatan mengatakan aksi bakar lilin yang dilakukannya bersama keluarga merupakan bentuk dukungan moral dan aksi simpatik kepada Ahok yang di jatuhi vonis dua tahun penjara oleh pengadilan negeri di Jakarta.
"Saya datang bersama istri dan anak untuk membakar lilin bersama ribuan warga Kota Jayapura di Taman Imbi," katanya.
Seperti di Taman Imbi, di Sentani, Kabupaten Jayapura pun massa kasi membakar lilin membentuk tulisan "save Ahok".
Massa membludak di lokasi aksi sejak pukul 18.00 WIT yang akan berlangsung hingga tengah malam.
Selain itu, sejumlah spanduk kecil dari kertas karton bertuliskan berbagai aspirasi mendukung Ahok, diantaranya "Ahok: jadilah sebatang lilin yang rela hancur menerangi kegelapan". "Ahok berjuang terus, badai pasti berlalu". #Saveahok #RIP Hukum Indonesia.
"Save Ahok, hukum Indonesia telah mati," kata Findi, salah seorang warga Camat Lama, Sentani, Kabupaten Jayapura.
Sebelumnya, salah satu tokoh agama, Pendeta Jhon Baransano mengatakan aksi tersebut untuk memberikan dukungan kepada Ahok.
"Saya mewakili seluruh pendeta yang ada di Papua menggelar aksi solidaritas ini untuk saudara kami Ahok yang kini sedang dipenjara karena desakan kelompok mayoritas di negeri ini," kata Pendeta Jhon Baransano.
Ia menegaskan dukungannya terhadap keutuhan NKRI dan mendesak pemerintah untuk segera membubarkan organisasi yang selama ini kerap melakukan aksi radikalisme.
Jhon pun mengungkapkan aksi lebih besar untuk meminta keadilan bagi Ahok, yang akan dilakukan pada 15 Mei 2017.
Informasi yang dihimpun, aksi simpatik kepada Ahok itu ternyata bukan saja di Kota dan Kabupaten Jayapura, tetapi telah menjadi aksi masiv karena aksi yang sama juga dilakukan di Timika, Kabupaten Mimika dan Merauke, Kabupaten Merauke. (*)
Berita Terkait
KPU:762 calon anggota PPD Mimika lolos tes administrasi
Selasa, 7 Mei 2024 3:01
Pemprov Papua Selatan alokasikan Rp21 miliar untuk Pilkada 2024
Selasa, 7 Mei 2024 2:57
Pemprov Papua: Peluang ekspor sagu masih terbuka lebar
Selasa, 7 Mei 2024 2:52
KPU Biak seleksi CAT 223 calon anggota PPD pilkada 2024
Senin, 6 Mei 2024 21:25
BPS: Perekonomian Papua triwulan I-2024 tumbuh 17,49 persen
Senin, 6 Mei 2024 21:20
Kapolda Papua: Kerja sama dengan perguruan tinggi tingkatkan SDM Polisi
Senin, 6 Mei 2024 21:19
BI Papua: penyerapan kas keliling Kabupaten Asmat capai Rp2,72 M
Senin, 6 Mei 2024 19:39
Satgas RI-PNG Yonif 122 tingkatkan patroli antisipasi penyelundupan amunisi
Senin, 6 Mei 2024 19:06