Timika (Antaranews Papua) - Penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polres Mimika, Papua belum dapat mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Hakim (40), warga Timika asal Nusa Tenggara Timur yang ditemukan tewas dekat Pos Pengamanan Perumahan DPRD Mimika pada Sabtu (23/12).
Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika, Kamis, mengatakan kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh jajaran Satuan Reskrim Polres Mimika.
"Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Kami sudah mendapatkan visum jenazah korban dari pihak rumah sakit. Kiranya hal ini dapat menjadi petunjuk siapa yang melakukan perbuatan keji itu kepada korban," kata Victor.
Polisi sangat mengharapkan dukungan dari masyarakat Timika yang mengetahui informasi terkait pembunuhan terhadap pria bernama Hakim itu agar memberitahukannya kepada aparat kepolisian.
"Tolong bantu kami untuk segera mengungkap pelakunya. Pelaku kejahatan kemanusiaan seperti ini tidak boleh dibiarkan bebas berkeliaran. Ini kejahatan. Jangan sampai terjadi ada orang yang seenaknya membunuh orang lain tapi tidak diproses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Victor.
Ia mengakui alat bukti untuk mengungkap misteri pembunuhan ini masih sangat minim sehingga menyulitkan polisi untuk mengungkap pelakunya.
"Petunjuk-petunjuk yang kami dapatkan masih sangat minim. Tapi kami tetap optimistis dapat mengungkap kasus ini," jelas Victor.
Hakim ditemukan tewas bersimbah darah di dalam Pos Pengamanan Perumahan DPRD Mimika yang beralamat di Jalan Poros Timika-Kuala Kencana, tepatnya di Kelurahan Karang Senang, Distrik Kuala Kencana, Sabtu (23/12) pagi.
Menurut keterangan saksi Johanis Menanti, korban sehari-harinya bekerja sebagai buruh bangunan. Johanis mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan almarhum Hakim pada Jumat (22/12) sore sekitar pukul 17.00 WIT usai bekerja.
Saat itu Hakim bersama dua rekannya yaitu YS dan RM makan di dekat Pos Sekuriti gerbang keluar. Setelah makan Johanis langsung pulang, sementara YS dan RM memilih tidur di Pos.
"Karena tidak punya tempat tinggal, Hakim pamit ke masjid untuk istirahat. Sementara dua rekannya memutuskan menginap di pos karena cuaca sedang hujan pada malam itu," kata Johanis.
Keesokan harinya, rekan-rekan korban kaget saat menemukan Hakim sudah tergeletak tak bernyawa dengan sekujur tubuh bersimbah darah akibat luka tusukan benda tajam di bagian lehernya. (*)
Berita Terkait
14.565 orang daftar bintara Polri di wilayah Polda Papua
Jumat, 26 April 2024 15:02
Kapolresta:2.500 anak muda Kota Jayapura daftar jadi anggota Polri
Kamis, 25 April 2024 16:51
Polda sebut situasi keamanan di Tanah Papua kondusif selepas putusan MK
Rabu, 24 April 2024 21:32
Polda ungkap kasus penjualan BBM solar subsidi di Jayapura
Senin, 22 April 2024 15:03
Polsek Wamena Kota tangkap pembuat minuman lokal beralkohol
Jumat, 19 April 2024 15:53
Polda Papua limpahkan empat tersangka kasus korupsi Mamteng ke Kejati
Jumat, 19 April 2024 15:51
Polres Jayapura sebut 281 peserta lolos pemeriksaan administrasi penerimaan Polri
Jumat, 19 April 2024 12:05
Kabid Humas Polda:Tim gabungan amankan tiga warga terkait tewasnya Bripda OB
Selasa, 16 April 2024 23:11