Jayapura (Antaranews Papua) - Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua tengah berupaya mendorong pemberdayaan tenaga ahli lulusan universitas yang ada di Papua sehingga pengusaha lokal bisa memenuhi persyaratan mengenai keberadaan tenaga tersebut.
"Biasanya pengusaha lokal terkendala memenuhi persyaratan tenaga ahli. Kita harapkan pemerintah harus melirik universitas yang ada di Papua karena memang ada persyaratan mengenai tenaga ahli," ujar Kepala BWS Papua Yulianus Mamabrasar, di Jayapura, Minggu.
Ia memandang beberapa perguruan tinggi lokal telah memiliki jurusan teknik yang dapat menghasilkan tenaga ahli di berbagai bidang.
Hal tersebut, kata dia, harus dimanfaatkan oleh para kontraktor lokal karena ke depan keluhan mengenai persyaratan tersebut sudah tidak ada lagi.
"Harusnya tidak boleh ada kantor berjalan, pas ada proyek baru ada kantor, itu tidak perlu. Manfaatkanlah tenaga lokal kita yang dihasilkan Universitas Cenderawasih, USTJ, Yapis, dan universitas lokal lainnya," kata dia.
"Ini harus dilakukan kerjasama sehingga anak-anak muda kita ketika sudah selesai tidak bingun mencari pekerjaan, harus diberdayakan," sambungnya.
Yulianus mengakui selama ini para kontraktor masih menggunakan tenaga ahli dari luar Papua sehingga pengembangan sumber daya manusia yang dihasilkan univbersitas lokal tidak berjalan.
"Selama ini kebanyakan tenaga ahli yang digunakan masih dari luar Papua katrena ada sertfikasi tertentu yang diminta. Sebenarnya dari universitas lokal kita bisa, tinggal kemauan kita untuk memberdayakannya. Kalau kita mau menerima mereka maka kita wajib memberdayakannya," ujarnya lagi.
Ia pun memastikan mulai 2018 tidak akan ada tenaga ahli yang merangkap di berbagai proyek sehingga akan semakin banyak peluang kerja pada bidang tersebut.
"Tahun ini kita pastikan satu tenaga ahli tidak digunakan dalam banyak tempat, ini juga untuk menghindari temuan-temuan," kata Yulianus. (*)