Wamena (Antaranews Papua) - Salah satu jembatan gantung yang menghubungkan empat kampung dengan pusat ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, mulai rusak dan berpotensi menimbulkan korban jiwa karena jembatan itu rentan jatuh ke Sungai Baliem.
Selama ini masyarakat di Kampung Minimo 1, Minimo 2 dan Minimo 3 serta Kampung Tiwe mengandalkan Jembatan Muara, Kampung Hulowok, Distrik Wesaput ini sebagai akses terdekat menuju pusat kota.
Berdasarkan pantuan Antara, Senin, jembatan gantung yang memiliki bentang sekitar 300 meter dan melintasi sungai Baliem yang deras itu, patut diperbaiki sebab sejumlah papan yang dijadikan pijakan sudah lapuk dan terlihat lubang-lubang besar.
Jika warga hendak melintas, di beberapa bagian jembatan itu, harus dialas dengan kayu buah untuk menggantikan beberapa papan yang lapuk.
Tak hanya itu, beberapa kawat seling yang dijadikan penyanggah papan sudah karat, bahkan ada diantaranya yang dipasang menjadi pagar, sekaligus penahan jembatan sudah putus termakan usia.
Amsal Himan, seorang warga setempat ketika dijumpai di jembatan gantung, mengatakan jembatan itu merupakan satu-satunya akses tercepat yang digunakan juga oleh anak sekolah sehingga diperlukan penanganan.
"Di sebelah (di empat kampung tersebut) hanya ada Sekolah Dasar (SD), kalau SMP dan SMA tidak ada jadi anak-anak sekolah biasa lewat sini (jembatan) ke sekolah," katanya.
Menurut dia, sudah 18 tahun jembatan yang memiliki lebar kurang lebih dua meter itu belum diperbaiki, bahkan sudah tidak terawat saat kawasan itu tidak lagi dijadikan tempat wisata lokal sekitar 2006.
Ros, seorang ibu yang juga hendak melintasi jembatan tersebut mengatakan sebelumnya warga sempat mengusulkan untuk pemerintah kampung mengalokasikan separuh dari dana kampung untuk perbaikan jembatan, namun usulan itu tidak terealisasi karena anggaran yang diturunkan tidak jelas kepada masyarakat.
"Tahun lalu ada dua orang yang jatuh di sini (dari jembatan) dan yang satu selamat karena tahu berenang, sementara yang satu tidak. Beberapa hari kemudian baru ditemukan jenazahnya di Distrik Maima (salah satu distrik yang dilintasi Sungai Baliem)," katanya. (*)
Berita Terkait
Kompolnas harap kasus penyanderaan Pilot Philip menjadi yang terakhir
Minggu, 22 September 2024 2:32
Pemkab Jayapura dorong pariwisata unggulan pendapatan daerah
Sabtu, 21 September 2024 21:08
FKUB minta warga Biak waspadai informasi hoaks tahapan Pilkada serentak
Sabtu, 21 September 2024 19:05
Dinas Perikanan Biak apresiasi pelaku usaha melakukan penggemukan tuna
Sabtu, 21 September 2024 18:40
Disdik Biak Numfor tingkatkan kemampuan literasi-numerasi siswa SD
Sabtu, 21 September 2024 18:39
Sekolah Anak Hebat Papua kampanyekan pelestarian lingkungan
Sabtu, 21 September 2024 18:38
Bawaslu Papua minta semua pihak komitmen jaga tahapan kampanye
Sabtu, 21 September 2024 18:13
Pesawat yang ditumpangi Pilot Philip tiba Jakarta pukul 20.00 WIB
Sabtu, 21 September 2024 17:37