Jayapura (Antaranews Papua) - Petugas Puskesmas Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, menyebut banyak orang tua di daerah itu menolak pemberian vaksin measles-rubella dan polio (MRP) kepada anaknya di sekolah.
"Kendala yang kami di Karubaga selama turun lapangan dan melakukan imunisasi, kami bisa menyebut sekitar 40 persen orang tua dari anak-anak itu menolak untuk divaksin," kata Herdika Pareang dari Puskesmas Karubaga ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Minggu.
Menurut dia, banyak anak murid yang tidak bersedia untuk diimunisasi, ketika kami tanya, mereka mengatakan kalau orang tuanya tidak memberikan izin untuk disuntik karena takut akibat fatal seperti cacat atau sakit lainnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara Constan Jikwa ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi dengan baik.
Namun beberapa waktu lalu, kata dia, ketika terjadi insiden pemberian vaksin yang dilakukan pada anak epilepsi di Distrik Kurulu, Jayawijaya mengakibatkan anak itu cacat dan didengar oleh mereka sehingga ada penolakan dari para guru dan orang tua.
"Kami sudah melakukan sosialisasi dan sedang terus melakukan kampanye sosialissai dari distrik ke distrik dan terutama di dalam Karubaga. Tetapi pemahaman orang tua dan guru ini melihat kejadian yang lalu tentang pemberian vaksin terhadap anak yang epilepsi di Kurulu membuat banyak yang menolak," ujar Konstan.
Sementara Wakil Kepala Sekolah SD YPPGI Karubaga, Kristian Adi ketika dikonfirmasi terpisah mengatakan jumlah anak yang menerima vaksin MRP di sekolahnya telah mencapai sekitar 60 persen.
Ia mengaku pihak sekolah telah memberikan sosialisasi namun banyak juga dari anak anak murid yang menolak untuk disuntik vaksin karena dilarang oleh orang tua mereka.
"Kami dari sekolah beberapa hari sebelum petugas kesehatan dari puskesmas datang, kami sudah memberikan informasi dan pengarahan kepada murid kami, namun semestinya sosialisasi ini harus lebih aktif dari dinas terkait sehingga ada pemahaman yang baik dari orang tua. Untuk murid kami khusus di SD YPGI bisa di katakan 60 persen sudah terima imunisasi itu, mereka sangat antusias. Apalagi ini program yang bagus," ujarnya.
Berita Terkait
Bawaslu Papua evaluasi kinerja Panwas distrik untuk pilkada serentak
Kamis, 25 April 2024 17:22
Pemerhati lingkungan ajak warga jaga hutan mangrove Kota Jayapura
Kamis, 25 April 2024 17:18
Pemkot Jayapura ingatkan warga lindungi hutan untuk sumber air
Kamis, 25 April 2024 16:53
Kapolresta:2.500 anak muda Kota Jayapura daftar jadi anggota Polri
Kamis, 25 April 2024 16:51
Satpol PP Kota Jayapura tertibkan PKL jual di jalan protokol
Kamis, 25 April 2024 16:49
Anak Muda Timika bersama masyarakat menanam pohon lestarikan alam
Kamis, 25 April 2024 16:48
Dinkes Jayapura targetkan temukan 4.000 kasus TB selama 2024
Kamis, 25 April 2024 16:46
Tim SAR Timika melanjutkan pencarian ABK Papua Jaya 2 jatuh ke laut
Kamis, 25 April 2024 13:48