Jayapura (Antaranews Papua) - Biro Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Papua terus meningkatkan pengawasan peredaran narkoba jenis ganja yang masuk ke wilayah RI melalui "jalan tikus" dari Papua Nugini (PNG).
Kepala Biro Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Papua Suzana Wanggai di Jayapura, Jumat, mengatakan bahwa wilayah yang memiliki "jalan tikus" tersebut terus menjadi perhatian, khusus pihaknya maupun berbagai instansi terkait, termasuk aparat keamanan.
"Untuk itu, kami terus memperkuat melakukan komunikasi dengan berbagai intansi terkait untuk melakukan pengawasan di daerah perbatasan, termasuk dengan pihak TNI/Polri setempat," katanya.
Menurut Suzana, diakuinya kasus-kasus seperti masuknya barang-barang ilegal ke wilayah Papua dari PNG terjadi di semua tempat.
"Seketat apa pun penjagaan yang dilakukan serta pengawasan di lapangan, suatu saat akan kecolongan juga," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk bagaimana caranya mengawasi masuknya barang ilegal di daerah perbatasan ini agar tidak kecolongan lagi.
Suzana memandang perlu mengantisipasi mulai sekarang ini terkait dengan pengawasan pintu atau jalan-jalan tikus di daerah perbatasan tersebut.
Menurut dia, yang menjadi kendala adalah kondisi alam, geografis yang sulit, perbatasan yang cukup panjang, kemudian masih kurangnya apparat, seperti Satgas Pamtas yang kini bertugas di daerah perbatasan. Padahal, aparat keamanan ini sangat penting guna melakukan pengawasan," katanya lagi.
Di sisi lain, kata dia, sangat penting adanya komunikasi antarsektor, terutama masyarakat, bukan hanya pemerintah setempat.
Ia berharap agar warga dapat memberikan laporan jika memang mendapatkan informasi mengenai masuknya barang-barang ilegal di wilayah NKRI.