Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua mengungkapkan kini seluruh lembaga penyalur (SPBU, SPBU mini dan SPBN) menjual biosolar yang merupakan kebijakan pemerintah untuk meminimalisasi penggunaan minyak bumi.
"Biosolar sudah mulai didistribusikan dari TBBM Jayapura ke lembaga penyalur di sekitarnya sejak 6 November 2018," ujar Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR VIII, Brasto Galih Nugroho, di Jayapura, Kamis.
Ia menyebut per hari TBBM Jayapura mendistribusikan rata-rata 137 kiloliter biosolar ke seluruh lembaga penyalur di Jayapura hingga Kabupaten Sarmi.
Lembaga penyalur yang dimaksud adalah 8 SPBU di Kota Jayapura, 3 SPBU Kab Jayapura, 1 SPBU mini di Kota Jayapura, 1 SBU mini di Kab Sarmi, 2 SPDN di Kota Jayapura.
Biosolar atau dikenal dengan kebijakan B20 merupakan bahan bakar alternatif yang dibuat dengan mencampur solar dengan minyak nabati seperti dari kelapa sawit dengan persentase 80 persen solar dan 20 persen minyak nabati.
Menurut dia sejak mulai dipasarkan di Jayapura, biosolar mendapat tanggapan cukup bagus dan hal ini dikarenakan sudah banyak masyarakat yang mengerti mengenai program tersebut.
Brasto menegaskan Pertamina sudah menyiapkan sarana pendukung untuk mensukseskan kebijakan tersebut dengan menyediakan pelumas yang cocok untuk bahan bakar tersebut.
Sementara Alexander, salah satu konsumen pengguna biosolar menilai tidak ada perbedaan kualitas antara biosolar dengan solar yang sebelumnya biasa ia gunakan.
Ia mengatakan menyesuaikan pelumas yang akan digunakan dengan biosolar agar performa kendaraannya bisa lebih baik.