Jayapura (Antaranews Papua) - Puluhan karyawan PT Istaka Karya yang menjadi korban pembunuhan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Yall, Kabupaten Nduga, Papua, pada Minggu (2/12) dipastikan tidak mendapat santunan BPJS Ketenagakerjaan karena belum terdaftar sebagai peserta .
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Jayapura Adventua Edison kepada Antara di Jayapura, Papua, Sabtu, mengatakan hingga kini para pekerja konstruksi itu belum dikutsertakan oleh PT Istaka Karya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Dia mengatakan sesaat setelah mengetahui insiden berdarah yang melibatkan karyawan perusahaan yang mengerjakan pembangunan jembatan di jalan transPapua di Distrik Yall Kabupaten Nduga, Papua, pihaknya berupaya menghubungi perwakilan perusahaan di Wamena, dan diketahui belum ada data yang diserahkan pihak perusahaan terkait kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami sangat menyayangkan, karena akibatnya karyawan tidak terlindungi dan keluarga tidak menerima santunan," kata Edison.
Pada Minggu (2/12) KKSB menyerang karyawan PT Istaka Karya hingga menewaskan 16 orang dan total 28 orang karyawan yang tercatat di PT Istaka Karya.
Saat insiden penyerangan, karyawan Istaka yang berada di kamp pekerja tercatat 25 orang termasuk satu staf BBPJN Papua, dan tiga karyawan lainnya yang merupakan warga lokal sedang berada di luar kamp
Sebanyak 16 orang diantaranya dibunuh dan tujuh orang ditemukan selamat setelah berhasil melarikan diri, dan dua orang lainnya belum jelas keberadaannya hingga kini.
Sebanyak 16 jenazah korban sudah dievakuasi dari lokasi kejadian dan pada Jumat (7/12) dievakuasi dari Timika, Kabupaten Mimika, ke Makassar, Sulawesi selatan untuk selanjutnya dibawa ke kampung halamannya masing-masing untuk dimakamkan.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Jayapura Adventua Edison kepada Antara di Jayapura, Papua, Sabtu, mengatakan hingga kini para pekerja konstruksi itu belum dikutsertakan oleh PT Istaka Karya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Dia mengatakan sesaat setelah mengetahui insiden berdarah yang melibatkan karyawan perusahaan yang mengerjakan pembangunan jembatan di jalan transPapua di Distrik Yall Kabupaten Nduga, Papua, pihaknya berupaya menghubungi perwakilan perusahaan di Wamena, dan diketahui belum ada data yang diserahkan pihak perusahaan terkait kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami sangat menyayangkan, karena akibatnya karyawan tidak terlindungi dan keluarga tidak menerima santunan," kata Edison.
Pada Minggu (2/12) KKSB menyerang karyawan PT Istaka Karya hingga menewaskan 16 orang dan total 28 orang karyawan yang tercatat di PT Istaka Karya.
Saat insiden penyerangan, karyawan Istaka yang berada di kamp pekerja tercatat 25 orang termasuk satu staf BBPJN Papua, dan tiga karyawan lainnya yang merupakan warga lokal sedang berada di luar kamp
Sebanyak 16 orang diantaranya dibunuh dan tujuh orang ditemukan selamat setelah berhasil melarikan diri, dan dua orang lainnya belum jelas keberadaannya hingga kini.
Sebanyak 16 jenazah korban sudah dievakuasi dari lokasi kejadian dan pada Jumat (7/12) dievakuasi dari Timika, Kabupaten Mimika, ke Makassar, Sulawesi selatan untuk selanjutnya dibawa ke kampung halamannya masing-masing untuk dimakamkan.