Jakarta (ANTARA) - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto -Sandiaga Uno mengimbau semua pihak baik yang terlibat dalam aksi protes damai menolak hasil Pemilu, untuk menahan diri dan tidak melakukan kekerasan dan provokasi.
"Kepolisian juga kami imbau untuk menahan diri, tidak secara demonstratif menggunakan persenjataan dan lainnya dalam penanganan massa," kata Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu.
Selain massa aksi, BPN juga mengimbau warganet untuk tidak melakukan kekerasan-kekerasan verbal yang sekarang sudah berkembang.
Aksi protes damai yang dilakukan Selasa (21/5) dan berujung ricuh, menurutnya merupakan tanggung jawab para provokator yang melakukan kekerasan, bukan BPN.
"Karena sejak awal, Pak Prabowo memutuskan jalur konstitusional, yang menempuh segala upaya konstitusional dan mendorong gerakan-gerakan yang damai, menggunakan hak-hak demokrasi, " ucapnya.
Sebelumnya, Prabowo bersama tim BPN lainnya seperti mantan ketua KPK Bambang Widjojanto, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Imam Sufaat, dan Sandiaga Uno telah hadir di Kertanegara IV untuk melakukan pertemuan terkait persiapan gugatan ke Mahkamah Konstitusional (MK). Namun mereka enggan memberikan komentarnya.
Berita Terkait
Kapolresta Jayapura Kota: Petugas siap bubarkan aksi demo 10 Mei
Senin, 9 Mei 2022 17:38
Kompolnas dinilai pasif meski penanganan demo timbulkan korban tewas
Selasa, 15 Oktober 2019 8:04
Polisi belum ketahui TKP meninggalnya satu korban kericuhan 22 Mei
Jumat, 5 Juli 2019 19:48
Jaksa Agung yakin penyidik Polri tak gegabah dalami kasus rencana pembunuhan
Jumat, 31 Mei 2019 23:51
Forum Advokat berikan dukungan kepada polisi terkait pengamanan 22 Mei
Rabu, 29 Mei 2019 22:18
Polisi mengaku masih kurang bukti ungkap aktor intelektual Aksi 22 Mei
Rabu, 29 Mei 2019 20:22
10 pelaku penyebar hoaks terkait aksi 22 Mei 2019 ditangkap
Selasa, 28 Mei 2019 15:38
Seorang dokter menjadi tersangka kasus penyebaran hoaks aksi 22 Mei
Selasa, 28 Mei 2019 13:53