Jayapura (ANTARA) - Suasana di sepanjang jalan utama Kota Jayapura sepi setelah diisukan akan digelar unjuk rasa sekelompok warga pada Jumat.
Dari pantauan di lapangan, selain jalanan yang sepi, pertokoan di sepanjang jalan juga tutup layaknya hari libur.
Bahkan anak-anak sekolah dipulangkan lebih awal sejak pukul 07.00 WIT, perkantoran juga hanya beberapa yang masih beraktivitas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, sejak Kamis malam beredar kabar bahwa akan digelar unjuk rasa besar-besaran sehingga banyak masyarakat memilih untuk tetap tinggal di rumah.
Tian, salah seorang warga Jayapura mengatakan karena isu unjuk rasa tersebut membuat dirinya ragu-ragu untuk berangkat ke kantor.
"Saya sudah siap sejak pagi, tapi hendak berangkat menunggu informasi dari teman-teman apakah jalan utama bisa dilewati atau tidak," katanya.
Sementara itu, Fransiskus salah seorang pedagang di Jayapura mengatakan karena mendengar isu unjuk rasa akhirnya memilih tidak membuka usaha kelontongnya untuk berjaga-jaga.
"Mudah-mudahan jika memang ada unjuk rasa berjalan lancar dan aman seperti yang sebelumnya, sehingga tidak ada kerusuhan seperti di daerah lain," katanya.
Berita Terkait
Jerman tinggalkan laga persahabatan Olimpiade akibat pelecehan rasis
Minggu, 18 Juli 2021 3:33
LPSK siap lindungi korban dan saksi kasus rasisme menimpa Natalius Pigai
Kamis, 28 Januari 2021 14:24
Ketua KKSS Papua apresiasi pemerintah bergerak cepat tangani kasus rasisme
Rabu, 27 Januari 2021 14:45
Lemkapi: Proses hukum politisi Ambroncius bentuk ketegasan Polri
Rabu, 27 Januari 2021 9:31
Ambroncius tak ditahan pasca-diperiksa kasus rasisme ke Natalius
Selasa, 26 Januari 2021 20:43
Liga Inggris -- Kemenangan Chelsea dirusak pelecehan rasial terhadap Ruediger
Senin, 23 Desember 2019 6:15
Kualifikasi Piala Eropa 2020 -- Inggris bungkam Bulgaria dan suporternya yang rasis 6-0
Selasa, 15 Oktober 2019 8:08
Bareskrim Polri dalami penyebar hoaks rasial sebabkan ricuh Wamena
Senin, 23 September 2019 14:52