Jayapura (ANTARA) - Warga Kota Jayapura, Provinsi Papua, masih sulit mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium, Pertalite, dan solar hingga Jumat siang, setelah demonstrasi yang diwarnai kerusuhan pada Kamis (29/8).
Faizal, warga Kelurahan Abepantai di Distrik Abepura, harus antre untuk membeli bensin di pengecer.
"Tadi harus bersitegang dengan sesama pembeli karena stok bensin di penjual Pasar Lama Abepura mau habis. Satu liter bensin eceran Rp20 ribu," kata Faizal.
Menurut dia, dalam dua hari terakhir agak susah mendapat bensin karena Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kampkey, Abepura, tutup.
"Saya dapat informasi bahwa SPBU tutup karena pasokan minim dari Pertamina, ini makanya cari eceran untuk motor saya," kata Faizal.
Sementara itu, Unit Manajer Communication, Relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) VIII PT Pertamina (Persero) Brasto Galih Nugroho ketika dikonfirmasi soal distribusi BBM di Kota Jayapura dan sekitarnya mengatakan bahwa distribusi bahan bakar dihentikan sementara waktu mengingat kondisi di Ibu Kota Provinsi Papua belum kondusif.
"Jadi situasinya kan kurang kondusif, makanya kami hentikan sementara waktu penyaluran dari terminal BBM hingga situasi kembali normal," katanya saat dihubungi lewat telepon seluler.
Brasto mengkhawatirkan keselamatan para supir truk dan tangki BBM serta SPBU kalau penyaluran BBM dipaksa tetap dijalankan.
"Kami khawatir keselamatan dari penyalur, truk tangkinya, dan juga infrastruktur dan personel SPBU. Apalagi kemarin ada dua SPBU di Entrop dan Kotaraja dispensernya dirusak oleh pendemo. Kantor kami juga yang di Argapura dirusak," katanya.
Saat situasi sudah kembali kondusif, menurut dia, penyaluran BBM akan segara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kami menunggu informasi dari aparat keamanan terkait situasi dan kondisinya untuk penyaluran BBM. Sementara ini, hanya SPBU di Sentani dekat hotel Sentani Inn yang buka, kalau di Kota Jayapura semuanya diinfokan tutup," katanya.
Brasto berharap situasi di Kota Jayapura dan sekitarnya segera pulih, demikian pula kegiatan ekonominya.
Pada Kamis (29/8) massa berdemonstrasi di Jayapura untuk menentang tindakan rasialis terhadap mahasiswa Papua. Demonstrasi itu diwarnai dengan aksi pelemparan batu dan perusakan mobil aparat keamanan, perusakan fasilitas umum, dan pembakaran Kantor Majelis Rakyat Papua.
Berita Terkait
Polda ungkap kasus penjualan BBM solar subsidi di Jayapura
Senin, 22 April 2024 15:03
Danlantamal X: patroli TNI AL gagalkan penyelundupan BBM tujuan PNG
Rabu, 27 Maret 2024 17:26
PT Pertamina Papua tanam 3.000 pohon mangrove di Terminal BBM Jayapura
Rabu, 20 Maret 2024 19:53
PT Pertamina Papua: penyaluran BBM aman pasca gempa bumi 5,4 magnitudo
Kamis, 9 Februari 2023 20:32
Penyaluran BLT BBM di Kota Jayapura mencapai 80 persen
Rabu, 12 Oktober 2022 5:33
Damri Jayapura: Belum ada keluhan terkait tarif baru dampak kenaikan BBM
Selasa, 11 Oktober 2022 0:37
Kantor Pos Jayapura imbau warga melakukan pengecekan data di kelurahan
Sabtu, 24 September 2022 16:22
Pemkot Jayapura sebut tidak ada kelangkaan BBM
Sabtu, 2 Juli 2022 7:03