Sydney (ANTARA) - Virus Flu Babi Afrika (ASF) menyebar cepat ke seluruh Papua Nugini (PNG) setelah secara resmi tercatat di negara tersebut pada akhir Maret.
Surat kabar lokal Post Courier pada Jumat melansir bahwa terjadi wabah signifikan di bagian selatan, Provinsi Hela dan Enga.
Penyakit, yang tidak menjangkiti manusia namun mematikan bagi babi, memberikan pukulan keras bagi industri babi di sejumlah negara Asia dalam beberapa bulan belakangan.
National Agriculture Quarantine and Inspection Authority (NAQIA) PNG melarang ekspor babi dan produk daging babi dari tiga provinsi terdampak. Peternak setempat meminta langkah lebih lanjut mengenai isu tersebut.
"Kami kehilangan sekitar 10-20 babi per hari di masing-masing desa sejak penyakit tersebut pertama kali ditemukan," kata peternak babi Jill Jackson kepada Post Courier.
"Kami mewajibkan otoritas seperti NAQIA dan lainnya untuk lebih sadar atas masalah ini serta bagaimana dan apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu menghadapi penyebaran virus flu babi Afrika ini."
Babi merupakan komoditas berharga, terlebih di provinsi dataran tinggi PNG, dan kasus baru COVID-19 menambah masalah bagi masyarakat.
Sumber: Xinhua
Berita Terkait
Pemprov Papua terima kunjungan kerja Sekda West Sepik PNG
Kamis, 4 April 2024 14:55
Satgas Yonif 122/TS musnahkan 650 kilogram pinang dari Papua Nugini
Selasa, 27 Februari 2024 14:14
Tiga warga negara Papua Nugini ditangkap bawa ganja
Senin, 8 Januari 2024 14:31
Pengusaha RI-PNG gelar pameran dagang di "zona netral"
Kamis, 14 Desember 2023 14:07
Satgas Yonif 122 patroli patok MM 4 A perbatasan RI dan Papua Nugini
Rabu, 16 Agustus 2023 10:46
Pemprov Papua bakal gelar laga persahabatan melawan Papua Nugini
Rabu, 16 Agustus 2023 0:51
Dubes Andriana: PMI kembali berdatangan penuhi lowongan pekerjaan di PNG
Rabu, 9 Agustus 2023 14:16
Menteri pendidikan Papua Nugini kunjungan kerja ke Papua
Kamis, 15 Juni 2023 7:33