Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga meninjau sistem resi gudang (SRG) bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (25/1/2021), untuk mendorong pelaksanaan sistem tersebut secara konsisten.
“Kabupaten Brebes merupakan sentra produksi bawang merah terbesar di Indonesia dan telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun, pada musim-musim tertentu seperti menjelang hari raya, harga bawang merah terkadang mengalami gejolak. Diharapkan SRG bawang merah dapat menjadi instrumen dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan barang ke pasar,” kata Jerry lewat keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Brebes Narjo, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sidharta Utama, Inspektur Jenderal Kemendag Didid Noordiatmoko, Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar Sutriono Edi, serta Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes Zaenudin.
Jerry mengatakan pemerintah telah membangun gudang CAS yang diproduksi oleh PT Pura Barutama/Pura Grup Kudus. Dengan teknologi ini, kandungan udara dalam ruang simpan dapat dikendalikan dengan mengatur komposisi O2, CO2, N2, dan etilen sehingga dapat memperlambat penuaan komoditas.
“Teknologi CAS memperluas cakupan komoditas SRG. Melalui teknologi ini, komoditas hortikultura seperti bawang merah dapat disimpan hingga enam bulan dengan kualitas yang tidak berubah. Dengan demikian, dapat diterbitkan resi gudang sebagai surat berharga untuk dijadikan agunan pembiayaan oleh lembaga keuangan, ” jelas Jerry.
Sementara itu, Sidharta mengatakan, pembangunan gudang CAS bawang merah Brebes dilakukan dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) Kemendag. Gudang SRG yang terletak di Kecamatan Wanasari memiliki kapasitas sebesar 80 ton.
Gudang SRG ini terbagi dalam lima unit kapel CAS dengan ukuran 4 m x 7 m dengan kapasitas per kapel sebesar 16 ton. Komoditas bawang merah yang dapat masuk ke gudang CAS harus memenuhi standar mutu yang mengacu pada SNI 3159:2013.
Sidharta berharap, SRG dapat dioptimalkan dalam mengendalikan dampak yang muncul akibat pandemi COVID-19. Saat ini banyak pelaku usaha komoditas pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan mengurangi penyerapan komoditas dari produsen.
“Saat ini beberapa komoditas mengalami penurunan permintaan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Diharapkan penerapan SRG dapat memberikan kemudahan akses pembiayaan sehingga roda perekonomian dapat tetap berputar,” tandas Sidharta.
Sementara itu, Narjo mengungkapkan, saat ini gudang SRG telah dimanfaatkan oleh pelaku usaha bawang merah di Brebes. Namun demikian, Pemerintah Brebes membutuhkan dukungan Kementerian Perdagangan untuk mengimplementasikan teknologi CAS dalam akselerasi SRG bawang merah.
“Kami sampaikan apresiasi kepada Kementerian Perdagangan atas dukungan dalam pembangunan gudang SRG dengan teknologi CAS. Diharapkan SRG dapat dikelola dengan optimal sehingga menjaga stabilitas harga bawang merah,” pungkas Narjo.