Sleman (ANTARA) - Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menilai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang tetap fokus pada penanganan COVID-19 tersebut layak jadi calon pemimpin negara masa depan
Ungkapan tersebut disampaikan Yenny Wahid saat menemui Erick Thohir yang berkunjung ke Taman Edukasi "Peace Village" milik Wahid Foundation di Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa.
"Beliau adalah calon pemimpin masa depan, sudah menjadi pemimpin saat ini. Tentunya punya kapasitas untuk memimpin bangsa ini dalam ruang lingkup yang lebih besar lagi," kata Yenny.
Menurut dia, beberapa kontribusi Erick, antara lain menciptakan program Mekaar atau layanan permodalan bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro.
Kemudian mendukung peternak lokal guna meningkatian ketahanan pangan, hingga inisiatifnya melobi negara-negara produsen vaksin COVID-19 agar Indonesia bisa kebagian jatah vaksin.
"Saya mengapresiasi orang seperti Pak Erick, yang nggak kemudian rebutan, mau nyalon, mau memajukan diri. Tapi, beliau lebih fokus pada berbuat untuk masyarakat, berkarya untuk masyarakat. Saya rasa kita butuh pemimpin-pemimpin yang seperti itu. Pak Erick punya kriteria itu, jelas itu," katanya.
Sementara Erick mengatakan bahwa saat ini dirinya masih fokus pada amanah yang diberikan kepadanya sebagai Menteri BUMN. Dirinya cuma ingin berkonsentrasi bekerja yang terbaik demi rakyat Indonesia, sekaligus memperbaiki program-program kementerian sebelumnya.
"2024 itu masih jauh. Hari ini kita COVID-19, ekonomi rakyat secara keseluruhan sulit, lapangan pekerja sulit. Lebih baik kita fokus memperbaiki yang ada. Kita di BUMN ini bukan program kampanye atau pencitraan," kata Erick.
Erick menampik jika pertemuannya dengan Yenny kali ini bernuansa politis. Di satu sisi, Erick mengaku sejauh ini juga belum ada partai politik yang mendekat kepadanya.
"Nggak ada, partai apa," katanya.
Erick juga mengaku enggan mengikuti langkah pejabat pemerintah atau politisi lain yang sudah terpantau memasang baliho menyongsong Pemilu 2024.
"Teman-teman politisi itu kan memasang baliho kebanyakan mengucapkan selamat Idul Fitri, Idul Adha. Saya rasa itu hal yang positif tidak bermaksud apa-apa. Wajar ketika pemimpin tokoh-tokoh partai menyapa ke rakyat itu hal-hal yang lumrah lah juga ya memang mereka dipilih kok," kata Mantan Presiden Klub Inter Milan itu.