Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua William Robert Manderi di Jayapura, Selasa, mengatakan peristiwa bencana tersebut periodik dan tertentu sehingga memang upaya mitigasi ini sangat penting harus dilakukan.
"Kami harus melihat ke depan karena kondisi cuaca ekstrem di Kuyawage merupakan fenomena embun beku yang berulang," katanya.
Menurut Manderi, fenomena embun beku sebelumnya sudah disampaikan pada Maret hingga Juli akan masuk cuaca ekstrem, namun informasi tersebut tidak tersampaikan karena adanya gangguan akses komunikasi.
"Harus ada kajian yang komprehensif sehingga ada informasi BMKG kami langsung sampaikan ke masyarakat," ujarnya.
Ia menjelaskan dengan terjadinya fenomena embun beku tersebut harus segera di antisipasi seperti tanaman apa yang cocok saat musim tersebut kemudian persiapan lumbung pangan apalagi ini kejadian berulang.
"Jauh beberapa bulan harus siap dan harus lumbung pangan, begitu juga kajian pangan apa yang cocok, tapi yang penting bagaimana ada lumbung yang harus disiapkan ketika terjadi cuaca ekstrem tidak terjadi kelaparan ini yang harus dilakukan, " katanya.
Tentunya upaya mitigasi pihak harus ada kerjasama yang baik antara BPBD, BNPB, BMKG, Dinas Pertanian dan Pangan kemudian Dinas Sosial, demikian William Robert Manderi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Papua dorong mitigasi bencana embun beku di Lanny Jaya