Jayapura (ANTARA) - Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat mulai menjaga stok bahan pokok menjelang bulan Ramadhan 1446 Hijriah untuk menjaga stabilitas harga.
“Yang harus dilakukan sekarang bagaimana menjaga stok ini tetap aman, baik itu pada komoditas pertanian maupun lainnya,” katanya, di Jayapura, Kamis.
Menurut Ramses, memang saat ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) kondisi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Jayapura secara month to month itu mengalami deflasi sebesar 1,13 persen.
“Kalau saya lihat situasi daya beli masyarakat awal tahun memang mengalami penurunan karena pada akhir 2024 kami mengalami inflasi yang cukup tinggi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, meski saat ini mengalami deflasi namun pihaknya menilai angka tersebut masih dalam batas sasaran inflasi 2025 yakni 2,5 persen plus minus 1 persen.
“Namun ke depan kami akan melihat lagi sektor apa yang menjadi penyumbang deflasi, jika masalah komoditas pertanian saya rasa tidak akan terjadi deflasi karena itu kebutuhan, namun bisa jadi untuk barang sekunder,” katanya lagi.
Kepala BPS Papua Adriana Helena Carolina mengatakan berdasarkan data tingkat inflasi month to month (m-to-m) dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Papua pada Januari 2025 masing-masing sebesar minus 1,13 persen.
“Di mana komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi secara m-to-m, antara lain tarif listrik, tarif angkutan udara, bawang merah, blus wanita, sirih, ikan kembung, cumi-cumi, laptop, susu bubuk, dan sandal karet wanita,” katanya pula.