Wamena (ANTARA) - Kantor Cabang Pembantu (KCP) Perum Bulog Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, menyebutkan ketersediaan cadangan beras saat ini mencapai sebanyak 3.000 ton atau aman memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Juni 2025.
"Kami memiliki kurang lebih 3.000 ton beras dan bisa untuk masyarakat Papua Pegunungan selama empat bulan ke depan," kata Kepala KCP Perum Bulog Wamena Stephanus Kurniawan di Wamena, Papua Pegunungan, Kamis.
Menurut Stephanus, pihaknya menyediakan beras, minyak goreng, dan gula mencakup Kabupaten Mamberamo Tengah, Lanny Jaya, Yalimo, Tolikara, dan Jayawijaya.
Sementara, tiga kabupaten lain di Papua Pegunungan yakni Nduga, ketersediaan berasnya diperoleh dari Kabupaten Mimika, Papua Tengah; Kabupaten Yahukimo dari Merauke, Papua Selatan; dan Kabupaten Pegunungan Bintang dari Kota Jayapura, Papua.
"Sedangkan, kabupaten luar yang masuk di layanan Bulog Wamena, hanya Puncak Jaya (Papua Tengah) karena letaknya bisa dijangkau dengan kendaraan dari Wamena, makanya masuk di kami," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan ketersediaan cadangan beras 3.000 ton, maka masyarakat lima kabupaten di Papua Pegunungan, termasuk Puncak Jaya, tidak perlu khawatir stok beras.
"Kami pastikan masyarakat akan terlayani dengan beras yang ada saat ini, sehingga tidak perlu khawatir," katanya.
Dia menambahkan harga beras SPHP Bulog di pasaran Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, sebesar Rp13.500/kilogram.
"Harga beras SPHP ini biasa kami jual pada saat menggelar pasar murah, sehingga mereka memperoleh manfaat dengan mendapatkan kebutuhan pokok beras dengan harga terjangkau," ujarnya.