Jayapura (ANTARA) - Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Papua Laorens Wantik meraih gelar S3 Doktor Bidang Kajian Umum Sosiologi dengan IPK 3,91 di Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura.
Laorens Wantik lulus dengan mempertahankan disertasi berjudul Implementasi Pendidikan Kejuruan Alternatif Dalam Perspektif Ekologi Sosial Pada Sekolah Menengah Kejuruan Dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Yabula di Kimbim, Kabupaten Jayawijaya.
“Kami berharap ke depan semakin banyak lagi generasi Papua seperti Laorens Wantik yang berhasil meraih gelar doktor sehingga mewujudkan SDM unggul guna memberikan kontribusi bagi pembangunan ke depan,” kata Pembantu Rektor Satu Universitas Cenderawasih Dr. Dirk YP Runtuboy, S.Pd.M.Kes di Jayapura, Senin.
Menurut Dirk, meskipun kajian yang dilakukan ini pada sosiologi pembangunan namun memiliki keterkaitan erat dengan bidang pendidikan.
"Dengan melihat disertasi yang dipaparkan terdapat dalil-dalil terkait pengembangan metode pendidikan alternatif," ujarnya.
Senada dengan Dirk YP Runtuboy, Promotor dari Departemen Sosial Universitas Indonesia Prof. Dr. Drs. Bambang Shergi Laksmono M.Sc mengatakan disertasi dari Laorens Wantik sangatlah istimewa karena memiliki prospek ke depan pada bidang pendidikan yang kontekstual karena memperhatikan situasi pada daerah setempat.
"Karena prospek yang diberikan ini sistem pendidikan basisnya menjawab kebutuhan masyarakat lokal di Tanah Papua," katanya.
Sementara itu, Laorens Wantik mengatakan dengan judul disertasi tersebut pihaknya berharap metode pendidikan alternatif dapat diterapkan di Tanah Papua sehingga menjadi modal untuk masyarakat setempat.
"Dengan begitu ke depan masyarakat bisa memperkuat modal budaya dan juga filosofi daerah setempat itu," katanya.
Sidang ujian terbuka (promosi) yang dilaksanakan pada Senin (9/6) di Kota Jayapura, Papua tersebut dihadiri 10 penguji dari berbagai disiplin ilmu.
Sidang tersebut dipimpin oleh Pembantu Rektor Satu Universitas Cenderawasih dan didampingi Direktur Pascasarjana Universitas Cenderawasih, para promotor yakni Prof. Dr. Drs. Bambang Shergi Laksmono M.Sc selaku promotor dari Departemen Sosial Universitas Indonesia.
Kemudian Prof. Dr. Drs. Avelinus Lefaan, MS selaku ko-promotor satu dari Universitas Cenderawasih Jurusan Sosiologi, Prof. Dr. Dra. Onnie Lumintang, M.Hum selaku ko-promotor dua dari Universitas Cenderawasih Jurusan Sosiologi dan Penguji Eksternal yang berasal dari luar Universitas Cenderawasih yakni Drs. James Modouw M.MT.
Kebaruan penelitian (novelty) dari disertasi Laorens Wantik adalah pendidikan kejuruan alternatif mampu menyatukan kebutuhan pendidikan kelompok masyarakat komunal dan liminal (transisi) yang berorientasi kepada modal budaya atau filosofi lokal atau kearifan lokal.
Pada kasus di Kampung Kimbim, filosofi masyarakat lokal WENE (dialog atau masalah), WEN (pertanian), WAM (peternakan) sebagai modal budaya material dan non material. Lalu melalui sekolah, lahirlah modal budaya institusional (lembaga).