Jayapura (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIW P2B) telah melistriki 413 sekolah di Tanah Papua guna mendukung percepatan digitalisasi pembelajaran melalui Program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Diksi Erfani Umar di Jayapura, Kamis, mengatakan dari 413 sekolah tersebut di mana 342 sekolah telah teraliri listrik melalui pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) SuperSUN, sedangkan 71 sekolah lainnya memperoleh suplai daya melalui perluasan jaringan yang dibangun PLN.
"Untuk itu kehadiran listrik ini menjadi solusi bagi sekolah yang selama bertahun-tahun beroperasi dengan fasilitas terbatas," katanya.
Menurut Diksi, SuperSUN merupakan PLTS mikro yang dilengkapi dengan Battery Energy Storage System (BESS), di mana teknologi tersebut tersebut dikembangkan sebagai inovasi karya anak bangsa untuk menjangkau daerah yang belum terhubung jaringan listrik konvensional dan menjadi penopang utama kegiatan belajar di daerah terpencil.
"Komitmen ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan pemerataan energi dan peningkatan kualitas layanan dasar bagi masyarakat," ujar dia.
Ia menjelaskan kehadiran listrik bagi ratusan sekolah di Papua tidak hanya memberikan penerangan, tetapi juga membuka peluang baru bagi guru dan siswa dalam memanfaatkan perangkat digital untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
"Realisasi elektrifikasi 413 sekolah tersebut menjadi bukti upaya PLN mempercepat transformasi energi di sektor pendidikan," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa perusahaannya berharap pemanfaatan listrik dapat mengoptimalkan pembelajaran berbasis teknologi di kelas.
"Kami juga akan terus mengakselerasi target elektrifikasi bagi 518 sekolah lainnya yang tersebar di berbagai kabupaten di Papua melalui Program Listrik Desa. Perluasan akses listrik bagi sekolah merupakan langkah penting untuk menunjang kualitas pendidikan sekaligus mendorong pemerataan pembangunan di Tanah Papua," ujar dia.

