Timika (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop UMKM) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah mengatakan, sari buah merah menjadi oleh-oleh khas daerah Mimika.
Kepala Bidang UMKM Siskop UMKM Mimika Nurbaya, di Timika, Sabtu (30/3), mengatakan buah merah (Pandanus conoideus Lamk) merupakan salah satu komoditas tanaman khas Papua yang mulai diproduksi menjadi oleh-oleh khas setempat.
"Buah merah banyak tumbuh di Mimika, tanaman ini juga memiliki khasiat khusus untuk beberapa keluhan penyakit, ini yang membuat produk ini digemari masyarakat," katanya.
Menurut pedagang sari buah merah Mama Nela dirinya menjual produk tersebut dan sering dibeli dalam jumlah banyak untuk menjadi oleh-oleh ke luar Kota Timika.
"Saya jual sari buah merah dan sarang semut (Myrmecidia pendans) dan paling laris saat musim liburan, terkadang ada yang membeli sampai lima botol sebagai oleh-oleh," katanya.
Dia menjelaskan pada hari biasa tetap ada yang membeli, namun lebih banyak untuk kemudian dikirim ke sanak saudara di luar Kota Timika.
"Sari buah merah dan sarang semut memiliki banyak khasiat, ada orang yang merasa cocok saat mengonsumsinya, makanya sering membeli dalam jumlah banyak kemudian dikirim keluar Timika," ujarnya.
Pedagang sari buah merah Zaky menambahkan, dirinya juga memiliki langganan yang rutin membeli produknya serial bulan dan dikirimkan ke Semarang.
"Saya punya langganan di Semarang, pokoknya tiap bulan saya kirim, langganan saya ini awalnya satgas di Tembagapura, katanya cocok diminum saat kecapean," katanya lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Diskop UMKM sebut sari buah merah oleh-oleh khas Mimika
Kepala Bidang UMKM Siskop UMKM Mimika Nurbaya, di Timika, Sabtu (30/3), mengatakan buah merah (Pandanus conoideus Lamk) merupakan salah satu komoditas tanaman khas Papua yang mulai diproduksi menjadi oleh-oleh khas setempat.
"Buah merah banyak tumbuh di Mimika, tanaman ini juga memiliki khasiat khusus untuk beberapa keluhan penyakit, ini yang membuat produk ini digemari masyarakat," katanya.
Menurut pedagang sari buah merah Mama Nela dirinya menjual produk tersebut dan sering dibeli dalam jumlah banyak untuk menjadi oleh-oleh ke luar Kota Timika.
"Saya jual sari buah merah dan sarang semut (Myrmecidia pendans) dan paling laris saat musim liburan, terkadang ada yang membeli sampai lima botol sebagai oleh-oleh," katanya.
Dia menjelaskan pada hari biasa tetap ada yang membeli, namun lebih banyak untuk kemudian dikirim ke sanak saudara di luar Kota Timika.
"Sari buah merah dan sarang semut memiliki banyak khasiat, ada orang yang merasa cocok saat mengonsumsinya, makanya sering membeli dalam jumlah banyak kemudian dikirim keluar Timika," ujarnya.
Pedagang sari buah merah Zaky menambahkan, dirinya juga memiliki langganan yang rutin membeli produknya serial bulan dan dikirimkan ke Semarang.
"Saya punya langganan di Semarang, pokoknya tiap bulan saya kirim, langganan saya ini awalnya satgas di Tembagapura, katanya cocok diminum saat kecapean," katanya lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Diskop UMKM sebut sari buah merah oleh-oleh khas Mimika