Sentani (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura meminta warga setempat untuk meningkatkan mitigasi bencana pada cuaca ekstrem.

Kabupaten Jayapura dan sekitarnya saat ini berada dalam cuaca yang tidak dapat ditebak, kadang panas, tetapi seketika bisa berubah menjadi hujan.

Kepala BPBD Kabupaten Jayapura Jan Willem Rumere di Sentani, Sabtu, mengatakan warga, khususnya di lereng gunung, pinggiran kali/sungai, pinggiran pantai untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem saat ini.

“Kami katakan cuaca ekstrem, karena cuacanya bisa panas terik, tetapi berubah menjadi hujan cukup deras, dan ini sangat membahayakan warga, karena dapat menyebabkan banjir dan longsor,” katanya.

Menurut Rumere, warga harus mengetahui dan mengerti tentang mitigasi bencana, sehingga dapat meminimalisasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang diakibatkan bencana alam.

“Menurut UU NoNomor4 2007 tentang Penanggulangan Bencana, mitigasi serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana,” ujarnya.

Dia menjelaskan mitigasi merupakan langkah penting yang harus dilakukan, karena Indonesia terletak di antara tiga lempeng dunia, yaitu Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik, sehingga berisiko terjadi gempa, tsunami hingga gunung meletus.

“Bencana juga dapat terjadi karena ulah manusia yang dapat merusak alam, khususnya aktivitas di gunung Cycloop yang negatif dan kesadaran warga yang kurang terhadap lingkungan,” katanya.

Dia menambahkan tujuan dari kesadaran mitigasi bencana, di antaranya meminimalisasi risiko bencana, sebagai pedoman pemerintah dalam perencanaan pembangunan, meningkatkan kesadaran warga tentang risiko bencana serta meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Kami sudah melakukan rangkaian pelatihan mitigasi di beberapa titik sejak beberapa tahun lalu di sejumlah wilayah yang dianggap rawan bencana untuk memberikan pengetahuan dasar bagi warga tentang penyelamatan awal saat bencana,” ujarnya.

Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024