Jayapura (ANTARA) - Kantor Pengawas dan Pelayanan Bea Cukai Jayapura Papua memperketat pengawasan pengiriman barang selama Ramadhan, bertujuan mencegah peredaran narkotika di wilayah perbatasan Papua dengan Papua Nugini.

"Kegiatan ini sebagai langkah untuk melindungi masyarakat khususnya anak muda dari ancaman narkotika dan obat-obatan terlarang," kata Kepala Kantor Bea Cukai Jayapura Adeltus Lolok di Jayapura, Jumat.

Sehingga, katanya  tidak ada perubahan jam operasional selama bulan Ramadhan agar pengawasan barang bisa dilakukan dengan optimal.

“Tidak ada perubahan signifikan, kecuali penyesuaian jam operasional meski begitu kami terus memperketat pengawasan,” katanya.

Menurut Adeltus bahwa per Maret 2025 ini pihaknya belum menemukan adanya temuan-temuan yang mencurigakan meski begitu pengawasan terus diperketat.

“Kami bersama instansi terkait terus melakukan pengawasan juga terhadap barang-barang yang ilegal,” ujarnya.

Dia menjelaskan selain di perbatasan pihaknya juga menyebutkan untuk bandara dan pelabuhan juga hingga kini berjalan dengan normal.

Dia menambahkan selain narkotika dan obat-obatan terlarang, hal lain yang diawasi adalah peredaran mata uang rupiah di perbatasan.

Pasalnya, berdasarkan informasi yang diterima Bea Cukai, sejumlah perusahaan di Papua Nugini yang mempekerjakan warga negara Indonesia atau pekerja asing lebih memilih membayar gaji dalam rupiah.

“Kami sudah melakukan langkah antisipasi sebelumnya, bukan hanya karena momen Ramadhan saja. Ini menjadi perhatian kami, agar tidak ada peredaran rupiah tanpa izin,”ujarnya lagi.

 


Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2025