Timika (Antara Papua) - Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) meraih delapan penghargaan (award) dalam ajang Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Kementerian Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan belum lama ini di Jakarta.
Kepala Biro Humas LPMAK Yeremias Imbiri kepada Antara di Timika, Jumat, mengatakan delapan penghargaan itu mencakup lima penghargaan untuk kategori program dan tiga penghargaan untuk kategori perorangan.
Untuk kategori program, LPMAK meraih penghargaan tertinggi (platinum) untuk dua program kesehatan yaitu pengendalian malaria, HIV-AIDS dan TB berbasis rumah sakit dan masyarakat serta program sanitasi lingkungan dan air bersih.
Sedangkan untuk program pemberdayaan ekonomi, LPMAK meraih dua penghargaan emas (gold) melalui dua pengembangan ekonomi kampung dan pengembangan ekonomi mandiri.
Di bidang pendidikan, LPMAK meraih kategori penghargaan perak (silver) untuk program beasiswa anak-anak asli Papua terutama dari Suku Amungme dan Kamoro.
Adapun untuk kategori perorangan, LPMAK meraih peringkat dua terbaik yang diperoleh oleh Sekretaris Eksekutif LPMAK Emanuel Kemong, peringkat ketiga terbaik diperoleh oleh Wakil Sekretaris Eksekutif Bidang Program Yohanis Arwakon dan peringkat III terbaik untuk pendamping lapangan kelompok usaha Biro Ekonomi Suku Mee Silvester Tebay.
"Apresiasi yang diberikan pemerintah melalui berbagai penghargaan yang diraih LPMAK baik untuk kategori program maupun kategori perorangan tentu menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperbaiki mutu atau kualitas pelayanan kepada masyarakat agar ke depan menjadi jauh lebih baik dan tepat sasaran," kata Yeremias.
Menurut dia, proses seleksi terhadap semua program yang diusulkan ke ajang GKPM Kemenko PKM berlangsung selama satu bulan. Tim juri yang terdiri atas perwakilan dari Kemenko PKM, akademisi serta kaum profesional menyeleksi lebih dari 90-an program maupun peserta yang diusulkan oleh masing-masing lembaga yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat di seluruh Indonesia.
Proses penilaian dilakukan dengan cara menyeleksi biodata yang dikirim oleh peserta serta mewawancarai pertelfon peserta menyangkut kinerja dan pelaksanaan program yang diusulkan mendapat nominasi penghargaan.
"Proses seleksinya cukup berat, tidak ada embel-embel. Untuk program yang mendapat penghargaan platinum suatu saat bisa dicabut kembali oleh tim juri jika fakta di lapangan tidak sesuai dengan yang dilaporkan," jelas Yeremias.
Ia mengatakan, LPMAK selaku lembaga yang terlibat dalam pengelolaan dana kemitraan dari PT Freeport untuk pemberdayaan masyarakat Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lain di Mimika terus berupaya maksimal memperbaiki mutu dan kualitas semua programnya agar kondisi kehidupan warga lokal semakin sejahtera.
"Kalau ada yang masih kurang, kita harus belajar lagi dan memperbaiki apa kekurangan kami, apakah menyangkut konsep atau mekanisme pelaksanaan di lapangan mungkin masih membutuhkan koordinasi dan sinergitas dengan berbagai pemangku kepentingan yang lain. Semua ini tentu membutuhkan kerja keras kita bersama," tutur Yeremias.
Penyerahan penghargaan GKPM Kemenko PKM berlangsung pada 29 Juli 2015 bertempat di Jakarta Convention Centre. (*)
Berita Terkait
Koops TNI Habema: Masyarakat Homeyo telah kembali dari pengungsian
Minggu, 19 Mei 2024 11:27
DKP Papua tingkatkan pemberdayaan ekonomi nelayan OAP di Biak Numfor
Minggu, 19 Mei 2024 7:44
28 atlet NPCI Jayapura ikuti seleksi renang menuju Peparnas XVII
Sabtu, 18 Mei 2024 23:55
Dispar harap Festival Budaya Biak jadi daya tarik wisatawan
Sabtu, 18 Mei 2024 23:53
Dishub Jayapura siapkan kapal wisata dukung aktivasi pariwisata
Sabtu, 18 Mei 2024 23:48
DLH Mimika minta seluruh masyarakat peduli jaga kebersihan lingkungan
Sabtu, 18 Mei 2024 23:45
Pemkab Jayapura minta PMI tingkatkan strategi pelayanan donor darah
Sabtu, 18 Mei 2024 23:43
Dishub Kota Jayapura siapkan Rp1 miliar perbaiki fasilitas Terminal Mesran
Sabtu, 18 Mei 2024 23:39