Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua, mengharapkan Masjid Agung Al Aqsha Sentani menjadi pusat pembinaan rohani generasi muda.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura Hana S Hikoyabi di Sentani, Jumat, mengatakan dengan kemegahan dan fasilitas yang memadai maka masjid ini dapat menjadi pembinaan rohani bagi generasi muda sehingga dapat menjadi pribadi yang sopan dan memiliki jiwa toleransi tinggi.
“Kami berharap generasi muda Muslim terus berkembang dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan serta dapat memupuk rasa persaudaraan antara umat beragama,” katanya.
Menurut Hana, memupuk jiwa kebangsaan dan pengamalan Pancasila perlu sekali dilakukan diberbagai tempat pendidikan, salah satunya masjid.
“Paham-paham positif perlu sekali ditanamkan di tempat-tempat agama baik Muslim maupun agama lainnya, sehingga mereka akan tumbuh dan menjadi sesuatu bermanfaat dengan tidak saling membenci satu dengan lain,” ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini proses-proses tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) sedang berlangsung, sehingga diharapkan umat Muslim tetap menjaga toleransi dan keamanan bersama umat agama lainnya.
“Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) harus sama-sama kita jaga bersama sehingga pilkada dapat berjalan dengan baik di Kabupaten Jayapura,” katanya.
Dia menambahkan Masjid Agung Al Aqsha Sentani juga pintunya terus terbuka ketika ada masyarakat dari agama lain yang memerlukan kamar kecil bisa menggunakannya.
“Hal-hal ini terlihat kecil tetapi, tetapi nilai toleransi begitu besar yang ditampilkan oleh umat Muslim di Sentani, ini harus dipertahankan,” ujarnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun meresmikan Masjid Agung Al Aqsha Sentani pada Jumat (17/5) 2024 pada pukul 06.30 WIT.
Pembangunan Masjid Agung Al Aqsha dimulai tahun 2015 dan baru selesai atau rampung dikerjakan pada 2024 dengan menelan anggaran pembangunan kurang lebih Rp30,3 miliar.