Jayapura (Antara Papua) - Kepala suku besar Pegunungan Tengah Papua, Aloysius Giyai mengapresiasi kebijakan Pemerintah Kabupaten Mimika yakni "Mimika bernoken"/mewajibkan masyarakat setempat menggunakan "noken" atau tas tradisional Papua, baik ke sekolah maupun ke tempat kerja.
"Sebagai kepala 16 suku besar di daerah Pegunungan Tengah, Papua mulai dari Pegunungan Bintang sampai Manokwari, Papua Barat, saya memberikan apresiasi kepada wakil bupati Mimika mengangkat budaya Papua noken maupun makanan lokal Papua," kata Aloysius Giyai ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Jumat.
Aloysius yang kini menjabat Kepala Dinas Kesehatan Papua itu mengatakan, wakil bupati Mimika Yohanes Basang yang tengah berupaya keras mengajak warga Mimika wajib menggunakan noken akan diberkati oleh tanah dan alam Papua.
"Saudara wakil bupati Mimika, engkau siap diberkati oleh leluhur dan tanah ini, karena dengan adanya regulasi dan dorongan keras untuk warga mengenakan noken selaku warisan budaya Papua," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Mimika Yohanes Basang mengatakan pemda setempat sudah mencanangkan `Mimika Bernoken". "Saya ke mana-mana itu selalu pakai noken karena itu kearifan lokal yang harus diangkat," katanya.
Menurut dia, kearifan lokal itu juga harus dikembangan dan diberdayakan. "Saya harap mahasiswa yang pergi kuliah tunduk pada kebijakan pemerintah kabupaten. Gunakan noken ketika pergi kuliah," ujarnya.
"Ketika bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara pergi kuliah dan menggantikan tas dan dompet dengan noken berarti sudah membantu mama-mama kita pengrajin noken yang ada di pesisir pantai dan yang ada di daerah pedalaman Papua," ujarnya lagi.
Dia mengatakan, dengan menggunakan noken, maka secara tidak langsung memberikan lapangan kerja bagi para pengrajin. (*)