Jayapura (Antara Papua) - Manajemen PT Pelindo IV merencanakan segera mengundang para importir ke Papua untuk melihat langsung produk-produk lokal di Papua, khususnya untuk komoditi perikanan dan kelautan.
"Untuk menggali potensi daerah, kami akan datangkan pembeli agar mereka bisa mengajarkan apa yang harus dilakukan untuk menjual ikan," ujar Direktur Utama PT Pelindo IV Doso Agung di Jayapura, Senin.
Ia mengungkapkan, produk perikanan dan hasil laut Papua sangat diminati oleh pasar internasional, hanya saja selama ini pemanfaatannya belum maksimal sehingga potensi ekonomi yang sangat besar tersebut belum tergarap secara optimal.
"Kebutuhan rumput laut dunia, 70 persen dipenuhi dari Indonesia. Tapi Indonesia masih kekurangan bahan bakunya. Rumput laut Indonesia Timur terbaik di dunia, tapi kita tidak tahu bagaimana mengemasnya," kata dia.
Ia pun menambahkan bahwa dengan telah terbukanya pintu ekspor melalui Pelabuhan Jayapura, maka pendapatan produsen akan jauh meningkat dari sebelumnya.
"Rumput laut tidak memerlukan keahlian khusus, dulu sebelum dibeli untuk ekspor dijual hanya Rp5.000 per kilo, tapi sekarang bisa Rp15.000 sampai Rp21.000," ujarnya lagi.
Diharapkannya, dengan akan datangnya importir ke Papua maka pemerintah daerah dan para produsen yang ada bisa semakin giat dalam meningkatkan hasil produksi dan kualitasnya dapat disesuaikan dengan permintaan pasar internasional.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe menegaskan ke depan Papua harus bisa mengekspor beberapa komoditi, tidak hanya jenis-jenis tertentu saja karena mengingat potensi kekayaan alam yang ada cukup melimpah.
"Saya sudah tegaskan ke tim ekonomi saya agar besok tidak hanya ekspor kayu saja, tapi ikan dan rumput laut. Saya rasa apa yang kita lakukan ini dalam rangka mempercepat pertumbuhan perekonomian Papua, ini baru langkah pertama," kata dia. (*)