Timika (Antara Papua) - Penyanyi nasional asal Papua Edo Kondologit menyatakan bahwa Indonesia harus bersyukur lantaran kini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, seorang figur yang dinilainya sangat merakyat.
Ditemui Antara di Timika, Minggu, Edo mengatakan selama dua tahun menjabat, Presiden Jokowi telah melakukan banyak perubahan.
Presiden Jokowi, katanya, tidak hanya memerintah dari Jakarta tapi rela datang menemui rakyat secara langsung terutama di daerah-daerah perbatasan, terluar dan terpencil yang selama puluhan tahun tak pernah dikunjungi oleh orang nomor satu di Indonesia.
"Hari ini hampir seluruh rakyat Indonesia merasa mempunyai seorang presiden. Rakyat yang tinggal di daerah-daerah perbatasan, terluar dan terpencil tidak hanya melihat sosok presiden melalui televisi tapi sang presiden itu datang menemui dan menyapa mereka. Presiden Jokowi sudah ke Aceh, Papua, Pulau Rote, Siau Kabupaten Sangihe dan tempat-tempat terluar lainnya. Ini wujud bahwa Presiden Jokowi adalah presiden rakyat," kata Edo.
Terlepas dari berbagai kekurangan yang masih perlu diperbaiki dalam berbagai bidang, Edo mengajak seluruh anak bangsa agar mendukung kepemimpinan Peesiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla hingga 2019.
"Kita bersyukur karena hari ini kita memiliki presiden orang baik dan benar. Indonesia tidak membutuhkan pemimpin yang terlalu pintar tapi ujung-ujungnya dengan kepintaran itu malah membohongi rakyat," tutur Edo yang ikut menjadi tim sukses Jokowi saat Pilgub DKI Jakarta pada 2012 dan Pilpres pada 2014.
Edo juga mengecam sejumlah pihak yang menilai negatif kunjungan Presiden Jokowi ke Papua belum lama ini.
"Ada teman-teman yang mengatakan kunjungan Presiden Jokowi ke Papua sama sekali sia-sia. Saya marah. Bagi saya, itu pernyataan paling goblok dan mata hati mereka sudah buta," tegas Edo.
Artis kelahiran Sorong Papua Barat itu menilai kunjungan Presiden Jokowi ke Papua sangat bermanfaat bagi orang Papua.
Sekian puluh tahun, katanya, rakyat Papua di wilayah pegunungan hidup dan menikmati harga bahan bakar bensin yang sangat mahal hingga puluhan ribu bahkan ratusan ribu per liter.
"Dari dulu tidak ada satupun presiden yang melihat hal ini. Kami orang Papua menerima kondisi itu sebagai sebuah keniscayaan. Tapi sekarang Presiden Jokowi membuat semuanya menjadi mungkin. Beliau memerintahkan Pertamina untuk hadir di pedalaman Papua sehingga rakyat Papua bisa menikmati bensin dengan harga Rp6.000 per liter," ujarnya.
Perhatian Presiden Jokowi terhadap kehidupan rakyat Papua itu, katanya, merupakan wujud implementasi Sila ke 5 Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Edo mengakui bahwa dua tahun kepemimpinan Presiden Jokowi masih terdapat hal-hal yang belum sepenuhnya berjalan sebagaimana diharapkan terutama pada aspek penegakkan hukum dan keadilan serta penanganan masalah pelanggaran HAM termasuk di Papua.
Terlepas dari itu, katanya, secara keseluruhan kinerja pemerintah di bawah pimpinan Presiden Jokowi dinilai sudah memenuhi harapan atau ekspetasi rakyat Indonesia.
"Selama dua tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, pemerintah bekerja keras membangun infrastruktur secara masif di seluruh wilayah Indonesia. Masyarakat di desa-desa menerima gelontoran dana miliaran rupiah untuk membangun infrastruktur dasar di desa-desa sekaligus menggerakkan roda perekonomian rakyat. Ini pencapaian yang luar biasa yang perlu mendapat apresiasi tinggi dari seluruh rakyat Indonesia," kata Edo Kondologit. (*)