Wamena (Antara Papua) - Manajemen Bandar Udara (Bandara) Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengklaim penumpang pesawat yang masuk ke wilayah itu aman dari penyelundupan narkoba sehingga tidak dilakukan pemeriksaan setelah pesawat mendarat.
"Orang dan barang yang datang ke Wamena itu sudah melalui pemeriksaan di bandara asal, sehingga kita menganggap sudah `safety` jadi tidak lagi diperiksa, dan hampir semua bandara tujuan itu begitu," kata Pelaksana Harian Kepala Bandara Wamena Eddy Hallatu di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa.
Selain tidak memeriksa penumpang turun, kata dia, pihak Bandara Wamena juga tidak membentuk tim khusus untuk mengatasi masuknya narkoba, sebab bandara itu hanyalah bandara tujuan.
"Kalau memang ada narkoba yang lolos di sini, kita tidak tahu itu permainan dari bandara mana. Dan saya juga belum tahu apakah di Bandara Sentani ada dibentuk tim pengawasan narkoba atau belum, kalau kita di sini belum ada tim khusus yang dibentuk untuk pengawasan narkoba," katanya.
Menurut dia aparat kepolisian merencanakan pertemuan dengan pihak bandara terkait pengawasan dan keamanan, namun belum diketahui pasti apakah pembicaraan nanti berkaitan juga dengan pengawasan terhadap masuknya narkoba atau tidak.
"Saya belum tahu apakah nanti dibentuk tim atau bagaimana, cuma ada penyampaian bahwa mereka akan melakukan pertemuan dengan kami," katanya.
Sebelumnya, dari hasil pemeriksaan anggota polisi terhadap seorang pemasok dan pengedar narkoba jenis sabu - sabu ke wilayah itu, ia mengatakan sabu - sabu dikirim menggunakan jasa PT.Pos Indonesia dengan pesawat dari Palopo, Sulawesi - Jayapura dan Wamena.
"Tetapi itu tidak mungkin karena di kantor pos pemeriksaan lebih canggih. Sebelum dikirim, barang - barang disortir lebih dulu sehingga tidak mungkin lolos," kata Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba.
Yan menambahkan bahwa sejak Januari - 24 April 2017, kurang lebih sembilan kasus narkoba yang diamankan baik pelaku dan juga barang bukti. (*)