Timika (Antara Papua) - Sekretaris Daerah Mimika, Provinsi Papua, Ausilius You kembali mendesak Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Dispendasbud) Mimika Jenny O Usmanny untuk segera membayar insentif delapan ratusan guru honor di wilayah itu yang hingga kini belum terbayarkan.
"Jangan sampai keterlambatan pembayaran insentif guru-guru honor ini mengakibatkan penderitaan anak-anak Mimika berkepanjangan lantaran mogok mengajar yang masih dilaksanakan oleh ratusan guru honor," kata Ausilius di Timika, Selasa.
Ausilius yang juga pernah menjabat sebagai kepala Dinas Pendidikan Mimika ini menjelaskan bahwa insentif tersebut disiapkan oleh pemerintah agar guru-guru betah mengajar di tempat tugas.
Untuk itu, ia mendesak agar Kepala Dispendasbud Mimika segera membayar insentif para guru lantaran delapan ratusan tenaga honorer tersebut telah menjalankan tugas mengajar selama enam bulan sejak Januari-Juni 2017.
Sebelumnya, ratusan guru honor di wilayah itu telah melakukan aksi demonstrasi berhari-hari di depan kantor Dispendasbud Mimika bahkan menyegel pintu kantor Dispendasbud lantaran tidak ada jawaban pasti dari Dispendasbud Mimika untuk membayar insentif mereka.
Aksi yang tidak menemui titik terang itu akhirnya diakhiri dengan keputusan bersama ratusan guru honorer untuk melakukan mogok mengajar selama enam bulan atau sampai insentif mereka dibayarkan oleh Dispendasbud Mimika.
Mogok mengajar yang dilakukan tersebut berimbas pada kelancaran proses belajar mengajar di sekolah-sekolah yang ada di pedalaman dan pesisir mengingat sebagian besar guru-guru honor tersebut bertugas di pedalaman.
Ausilius juga mengatakan bahwa Kepala Dispendasbud Mimika harus memberikan telaah dengan sebenar-benarnya kepada Bupati dan Wakil Bupati Mimika agar pucuk pimpinan di kabupaten Mimika dapat mengetahui kondisi yang ada.
Selain itu, ia juga mendesak Kepala Dispendasbud Mimika untuk menyampaikan situasi dan kondisi keuangan yang sebenar-benarnya kepada semua pihak agar dapat diketahui bersama secara terang benderang.
"Kalau uang itu ada cepat selesaikan pembayaran. Jika uang itu tidak ada dalam DPA maka harus sampaikan kepada para guru, bagaimana jalan keluarga seperti apa," ujarnya.
Ia menilai jika kondisi mogok mengajar para guru honor tersebut berlarut-larut maka penderitaan anak-anak Amungme dan Kamoro akan semakin panjang karena tidak memperoleh pendidikan yang baik lantaran tidak ada proses belajar mengajar. (*)
Berita Terkait
Koops TNI Habema: Masyarakat Homeyo telah kembali dari pengungsian
Minggu, 19 Mei 2024 11:27
DKP Papua tingkatkan pemberdayaan ekonomi nelayan OAP di Biak Numfor
Minggu, 19 Mei 2024 7:44
28 atlet NPCI Jayapura ikuti seleksi renang menuju Peparnas XVII
Sabtu, 18 Mei 2024 23:55
Dispar harap Festival Budaya Biak jadi daya tarik wisatawan
Sabtu, 18 Mei 2024 23:53
Dishub Jayapura siapkan kapal wisata dukung aktivasi pariwisata
Sabtu, 18 Mei 2024 23:48
DLH Mimika minta seluruh masyarakat peduli jaga kebersihan lingkungan
Sabtu, 18 Mei 2024 23:45
Pemkab Jayapura minta PMI tingkatkan strategi pelayanan donor darah
Sabtu, 18 Mei 2024 23:43
Dishub Kota Jayapura siapkan Rp1 miliar perbaiki fasilitas Terminal Mesran
Sabtu, 18 Mei 2024 23:39