Timika (Antaranews Papua) - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Timika, Papua M. Doloksaribu menjamin akan menindak tegas oknum petugas yang terlibat membantu melarikan para narapidana dan tahanan atau warga binaan.
"Kalau masih ada yang seperti itu, saya akan tindak tegas. Saya jamin itu," katanya di Timika, Selasa.
Ia mengakui pelarian warga binaan Lapas Timika yang terjadi berulang-ulang beberapa waktu lalu juga karena keterlibatan oknum petugas di dalam Lapas Timika.
"Memang benar itu. Ada dua orang sudah saya tarik ke bagian staf yang tidak lagi bersentuhan dengan warga binaan, biar tidak ada otak kotor seperti itu lagi. Memang mereka terbukti terlibat permainan untuk mencoba melarikan warga binaan, walaupun pada akhirnya rencana mereka bisa kita gagalkan," kata Doloksaribu.
Setelah diberikan kepercayaan menjabat Kalapas Timika dalam beberapa bulan belakangan, Doloksaribu berkomitmen untuk membersihkan Lapas Timika dari perbuatan-perbuatan tercela oknum petugasnya.
Ia juga menjamin ke depan tidak akan ada lagi permainan oknum-oknum untuk melepaskan warga binaan pulang beristirahat di rumahnya dan baru akan kembali ke Lapas saat ada pemeriksaan atau momentum penting seperti pemberian remizi.
"Permainan-permainan kotor seperti itu harus kita bersihkan dari Lapas Timika. Bisa saja hal-hal seperti itu pernah terjadi sebelum-sebelumnya, tapi ke depan saya jamin tidak akan ada lagi hal-hal seperti itu," katanya.
Dari 200 warga binaan Lapas Timika saat ini, terdapat beberapa orang di antaranya merupakan terpidaa kasus korupsi.
Menurut Doloksaribu, perilaku para terpidana kasus korupsi yang menghuni Lapas Timika cukup baik dan mereka terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pembinaan di lapas tersebut.
"Mereka semuanya ada di dalam Lapas Timika sekarang ini. Ada yang punya keahlian bermain orgen saat ada ibadah di gereja. Orangnya baik-baik. Mereka akan kami berdayakan untuk bersama-sama membantu memberikan pemahaman kepada warga binaan yang lain," katanya.
Fasilitas masih minim di Lapas Timika saat ini, yaitu kamera pengawas (CCTV) untuk memonitor lingkungan dalam dan kompleks Lapas Timika.
Perumahan pegawai yang tersedia baru 19 unit. Dengan adanya rencana penambahan 25 pegawai baru Lapas Timika pada Maret mendatang, masih dibutuhkan perumahan untuk ditempati oleh para staf guna memudahkan pengawasan terhadap para warga binaan.
Jarak tempuh antara Kota Timika dengan Kantor Lapas Timika yang berada di wilayah Kampung Naena Muktipura-SP6, Distrik Iwaka itu cukup jauh.
"Untuk membangun perumahan pegawai ini membutuhkan dana besar. Terus terang, kami tidak punya anggaran untuk itu. Kami berharap ada perhatian dari Pemkab Mimika. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi setelah selesainya agenda Pilkada Mimika tahun ini," kata Doloksaribu. (*)